Pameran

Pameran

Sebanyak 7 perupa perempuan sajikan 20 karya dalam pameran "7 Bidadari"-Syahrul Rozaq-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Sebanyak tujuh perupa perempuan menggelar pameran lukisan di Galeri Merah Putih, kompleks Alun-alun Surabaya.

Pameran itu diselenggarakan pada 6 hingga 14 Mei 2023, para pelukis yang terlibat yakni: Aimee Tri, Pingki Ayako, Hence Virgorina, Sherine Aprillia, Sherly Ozora, Grace Bruce dan Nova CM. “Tajuk pamerannya 7 Bidadari. Karena memang diikuti oleh tujuh perempuan,” ujar Pingki, koordinator kelompok itu.

Pada pembukaan pameran yang berlangsung pukul 7 malam, ketujuh perempuan itu mempersembahkan tarian pada para pengunjung, diiringi lagu-lagu populer.

Rekan perupa, seniman dan masyarakat umum hadir dalam acara pembukaan pameran 7 Bidadari itu. Lukman Gimen, misalnya, perupa sekaligus ketua Komunitas Lukis Cat Air (KOLCAI) Surabaya, mengapresiasi gelaran tersebut.

“Sebagian dari para pelukis adalah anggota KOLCAI juga. Saya pribadi cukup senang, karena perempuan pelukis ini membuat dunia seni rupa Surabaya lebih hidup,” ujar pria 47 tahun itu.

Senada, ketua Komunitas Pelukis Akrilik (KOPLAK), Muit Arsa, mengatakan, “Para perempuan yang kreatif dan inovatif. Karya mereka tak kalah dengan perupa laki-laki”.

Dalam pameran, mereka memajang 20 lukisan dengan berbagai tema dan media. Nova CM, misalnya, menggunakan media cat air. Dia menyajikan lanskap pemandangan Paris pada Popular Place #5 dan Tokyo, Jepang pada Popular Place #4. Nova menggurat efek impresif pada karyanya.

Pengusung impresionisme seperti Nova, lebih berfokus pada kesan cahaya beserta pantulan dan sebagainya. Namun, justru kesan pencahayaan yang dapat dituangkan dalam media melukis itulah yang menjadi keistimewaan karya-karyanya.

Karya Popular Place #4 dan Popular Place #5 mengungkap suasana keramaian di pusat kota besar. Yakni Paris dan Tokyo. Kesan olahan cahaya dalam impresi Nova, menciptakan gerak dalam efek riuh itu.

Figur-figurnya berjejal dan berinteraksi, di bawah dua suasana, masing-masing sore dan malam. Lewat gaya itu, kesan yang ditangkap justru lebih maksimal. “Lukisan itu saya ambil dari referensi foto Paris dan Jepang. Lalu saya olah dengan gaya saya sendiri,” ujar Nova.

Kesan yang sama dituangkan oleh pelukis Hence. Karyanya berjudul Rindu, menggambarkan suasana Kakbah di Makkah dan lukisan Need Love and Affection menuang objek Menara Eiffel di Paris, serta seorang perempuan yang sedang berada di atas gedung.

Lukisan impresionisme disebut juga lukisan light painting atau lukisan cahaya. Hence dan Nova memburu cahaya sebagai titik utama komposisi karyanya. “Apa yang ditangkap oleh mata kita adalah pantulan dari cahaya itu. Termasuk esensi dari suatu objek, yang juga merupakan hasil dari tangkapan kesan cahaya. Itu yang dituangkan dalam lukisan,,” ujarnya.

Karya Rindu mengungkap kerinduan Hence untuk melakukan perjalanan ke Tanah Suci. Sedangkan Need Love and Affection membawa pesan, bahwa seorang perempuan sepertinya senantiasa membutuhkan cinta dan kasih sayang. Olahan warna dan garis-garis marka yang terlihat, tak sekadar olahan cahaya semata. Melainkan mencerminkan pula gejolak emosionalnya, sebagai seorang perempuan. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait