ASEAN Sepakat Tak Bergantung USD Lagi

ASEAN Sepakat Tak Bergantung USD Lagi

TENUN Songke Manggarai digunakan oleh para kepala pemimpin ASEAN (dari kiri) Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei), Presiden Joko Widodo, PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos di Labuan Bajo, 11 Mei 2023.-FOTO: BAY ISMOYO-POOL-AFP-

LABUAN BAJO, HARIAN DISWAY - Kesepakatan penggunaan mata uang lokal di antara negara-negara ASEAN sebenarnya bukan isu baru. Baru dalam KTT ke-42 ASEAN di LABUAN BAJO, NTT, para pemimpin ASEAN sepakat meningkatkan implementasi penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan di ASEAN. Tidak lagi memakai standar dolar Amerika (USD). 

Selain itu, juga disepakati adanya konektivitas pembayaran digital antarnegara ASEAN. "Ini sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN supaya ASEAN makin kuat dan makin mandiri," ucap Presiden Jokowi pada konferensi pers setelah KTT ke-42 di Hotel Bintang Flores, 11 Mei 2023. 

BACA JUGA:3 Poin Utama Kesepakatan KTT ASEAN ke 42

Akan dibuat semacam gugus tugas yang berisi perwakilan bank sentral masing-masing negara untuk merumuskan kesepakatan tersebut. Sebelumnya pada 2022 sudah pernah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerja sama konektivitas pembayaran regional antara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. KTT di Labuan Bajo menyepakati untuk meluaskannya ke semua negara ASEAN. 

Jadi QRIS nantinya bisa dipakai di seluruh negara ASEAN. Agutus nanti QRIS sudah bisa digunakan di Malaysia. Bank Indonesia juga telah sepakat dengan Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk mengembangkan QRIS di Singapura.

Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa negara-negara ASEAN juga setuju membangun ekosistem mobil listrik dan menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia sehingga menjadikan hilirisasi industri sebagai kunci. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: