Peran Content Writer untuk Media Berita Online

Peran Content Writer untuk Media Berita Online

Yulita Intania, mahasiswa ilmu komunikasi merupakan peserta DIP 3 yang mengambil jobdesk sebagai content writer. -Yulita Intania-Dokumen Pribadi

SURABAYA, Harian Disway - Ternyata, magang dengan memilih jobdesk sebagai content writer itu mengasyikkan. Alih-alih harus bekerja dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore tidak terasa beratnya.

Saya sebagai mahasiswa magang memilih media berita Harian Disway sebagai tempat praktik setelah mendapatkan ilmu teori di perkuliahan ini sangat bangga dan bersyukur. Melalui DIP atau Disway Internship Program telah memberikan kesempatan untuk saya dalam mencoba menulis berita yang dipublikasikan oleh media.

Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi semester enam yangsedang menempuh pendidikan S1 di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, saya berdiskusi dengan dosen pembimbing, Kun Muhammad Adi, S.I.Kom., M.I.Kom. Akhirnya saya mantap memilih jobdesk content writer di media berita Harian Disway.

Buat saya bidang itu sangat cocok untuk mahasiswa ilmu komunikasi yang mengambil peminatan New Media.


Beberapa karya artikel berita yang Yulita Intania tulis sebagai Content Writer di Harian Disway-Hasil screenshot-Artikel media online Harian Disway

Awalnya saya memang suka menulis cerita fiksi melalui platform novel online. Ingin mencoba hal baru. Melalui jobdesk content writer saya diajarkan untuk terbuka akan jendela informasi dari berbagai macam sudut pandang, kemampuan riset akan fenomena aktual harus dengan cepat ditangkap oleh otak dan mampu diimplementasikan menjadi karya berupa artikel berita untuk dibaca oleh masyarakat.

Caranya, langkah pertama dalam menentukan sebuah topik yakni seorang content writer harus aktif di berbagai macam platform media online maupun media massa, indera penglihatan harus bergerak aktif dalam mencari sebuah fenomena baru yang aktual. Content writer harus cepat, aktif, dan disiplin karena ketinggalan satu topik pun akan membuat penulisan berita menjadi basi atau ketinggalan masa.

Kedua, seorang content writer di Harian Disway wajib membuat listing yang berisi minimal lima topik berita dan para redaktur akan mengoreksi dan memberi saran. Seorang content writer juga harus memiliki ide kepenulisan dengan melihat dari berbagai sudut pandang. Menjadikan suatu berita tidak membahas itu-itu saja. Harus ada inovasi yang unik, kami menyebutnya menulis dengan teknik pemilihan angle yang berbeda.

Ketiga, untuk menulis di platform media online seorang content writer tidak perlu menuliskan secara muluk-muluk atau menulis kalimat yang tidak penting, karena pembaca akan lebih suka jika artikel berita langsung pada intinya. Minimal 300 kata cukup untuk sebuah artikel berita di media online. Tentu saja kami tidak akan sembarangan dalam mengambil bukti foto untuk artikel tersebut, sebuah sumber harus dicantumkan secara jelas agar sebuah artikel berita tidak menyalahi aturan.


Proses content writer dalam menulis berita. -Yulita-

Keempat, Harian Disway memiliki platform bernama CMS (Content Management System) yang digunakan para content writer dan reporter dalam mengunggah berita yang siap diediting, tugas seorang redaktur akan mengedit berita yang sudah kami buat untuk dipublikasikan ke media online Harian Disway.

Kelima, yang memiliki hak untuk mengedit, mengoreksi, dan mengunggah hanyalah para redaktur sekaligus memberi saran, tanggapan, kritik, dan mengajari para peserta magang dalam teknik penulisan features.

Dengan hal ini saya sebagai mahasiswa ilmu komunikasi yang magang mengambil jobdesk content writer di sebuah media telah menjadikan pengalaman saya dengan melihat bagaimana proses sebuah media dalam membentuk, menyusun, dan mempublikasikan banyaknya berita untuk memenuhi informasi bagi masyarakat luas.

Intinya, kontribusi saya selaku anak magang bersama teman-teman content writer lainnya telah memenuhi bagaimana sebuah media berbondong-bondong untuk menghidupkan platform media onlinenya. saat ini media online sangat diganderungi dan dipilih oleh masyarakat untuk mendapatkan informasinya. Kecepatan media online memang harus diikuti arusnya oleh para media berita, karena melihat perkembangan teknologi yang terus maju mengikuti zamannya.


Potret peserta DIP 3. -Yulita-

Untuk itu, menulis tidak semembosankan yang ada di pikiran orang-orang. Melalui jobdesk content writer para mahasiswa khususnya jurusan ilmu komunikasi yang mengambil peminatan New Media ini memang sangat cocok, apalagi jika Anda bisa menulis dengan tema olahraga, lifestyle, internasional, halaman utama, opini, entertainment, bahkan K-wave. Anda bisa menyalurkan hobi melalui tulisan yang akan dipublikasikan dan dibaca oleh seluruh masyarakat di Indonesia.


Potret panitia Harian Disway dalam penyelenggaraan event Tjap Go Meh di kantor Harian Disway. -Yulita-


Para panitia Harian Disway dalam pelaksanaan event STA di SWK Surabaya. -Yulita-

Jadi, tidak ada yang sia-sia di sini, kegiatan magang di Harian Disway sangat seru karena banyak mentor yang berpengalaman dan baik dalam membimbing peserta magangnya untuk selalu terlatih, apalagi Harian Disway banyak menyelenggarakan event yang bisa diikuti oleh para peserta magang. Selain melakukan kegiatan jurnalistik, juga bisa mengasah jiwa organisasi, lo! (Yulita Intania Putri Herawati

#KomunikasiUntag #UnderstandingEnpowering #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: