Orang-orang FOMO Ikutan War Tiket Coldplay, Salah Enggak Sih?

Orang-orang FOMO Ikutan War Tiket Coldplay, Salah Enggak Sih?

VOKALIS COLDPLAY, Chris Martin, tampil dalam konser Music of the Spheres di Rio de Janeiro, Brazil, 19 Maret 2023.-Twitter Coldplay-

JAKARTA, Harian Disway – Istilah FOMO belakangan sering muncul di media sosial. Setidaknya, dalam tiga bulan terakhir, dua kali orang-orang yang FOMO diserang. Pertama, saat konser BLACKPINK digelar di Gelora Bung Karno, pada 11 dan 12 Maret 2023. Yang kedua, ketika band asal Inggris Coldplay dipastikan menggeber konser di Jakarta, pada 15 November 2023 mendatang.

’’Kalau cuma FOMO, enggak usah ikut-ikutan war tiket Coldplay. Apalagi yang cuma tahu lagu Fix You sama Yellow. Kasihan yang ngefans beneran enggak kebagian tiket,’’ tulis banyak penggemar Coldplay di Twitter. Apa itu FOMO?

FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out. Istilah itu digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang takut tertinggal sesuatu. Entah itu tren, gosip, maupun aktivitas viral lainnya.

Sejak ada kabar bahwa Coldplay akan mengadakan konser di Indonesia, banyak netizen yang FOMO. Ingin nonton konser band tersebut. Padahal, mereka tidak ngefans-ngefans banget. Tahu beberapa lagunya, terutama yang jadi hit. Dan mungkin pernah menyanyikannya di karaoke. Namun, tidak sampai tahu nama-nama personelnya (kecuali Chris Martin). Apalagi kisah hidupnya.

Dilansir dari laman Halodoc, dalam kasus yang ekstrem, FOMO dianggap sebagai poser. Yakni orang-orang yang takut ketinggalan tren hanya karena ingin mendapatkan perhatian dari orang lain. Biasanya hal ini terjadi pada remaja. Poser juga merupakan istilah yang muncul dari komunitas pencinta band bergenre hardcore dan punk.

Ada perspektif lain yang mengatakan bahwa pada awalnya kita semua adalah poser. Namun kemudian menjadi early adapter. Di mana kita sudah mulai terbiasa dengan hal baru yang kita lakukan.

Dalam psikologi anak remaja, perilaku FOMO sebenarnya normal dilakukan. Agar diterima oleh suatu kelompok, maka seseorang berusaha untuk mengikuti nilai dan norma yang berlaku di kelompok tersebut. Termasuk mengikuti apa yang keren, apa yang sedang digandrungi, dan juga selera yang ada di dalam kelompok tersebut.

Kembali lagi soal konser Coldplay. Baik yang fans garis keras atau pun yang hanya dikatain FOMO, keduanya akan dipersatukan dengan ’’Bagaimana caranya agar bisa nonton konser Coldplay.’’ Contohnya, bolos kuliah atau cuti setengah hari demi mengikuti war (perang perebutan) tiket Coldplay yang sengit. Netizen yang mengaku ’’fans sejati’’ pun mengamuk. Karena merasa jatah mereka direbut oleh orang-orang yang FOMO.

Sebenarnya, boleh enggak sih orang-orang FOMO menonton konser?

Jawaban singkatnya, tentu boleh. Toh memakai uang mereka sendiri. Namun, secara etika, apakah mereka merugikan orang lain?

Soal FOMO, tiga bulan lalu fans BLACKPINK sudah pernah menghadapinya. Bahkan, banyak di antara mereka berstatus selebriti atau influencer. Mereka tidak terlalu mengerti lagu-lagu BLACPINK. Namun ikut menonton hanya demi membuat konten media sosial. 

Seorang penggemar BLACKPINK, Affan Firman Syah, tidak keberatan kalau orang-orang FOMO ikut menonton konser. ’’Boleh-boleh aja nonton BLACKPINK. Yang penting pakai uang sendiri, sih,’’ kata Affan, lantas tertawa. ’’Terus yang penting, mereka yang FOMO ini enggak mengganggu fans BLACKPINK yang emang bener-bener BLINKS,’’ lanjutnya serius.

’’Kebanyakan memang yang FOMO ini rata-rata selebriti. Jadi di balik fenomena FOMO ini, pasti tetap ada sisi positifnya. Yaitu, yang awalnya enggak tahu BLACKPINK jadi tahu,’’ tambah Affan.

Namun, kehadiran mereka tetap memiliki dampak negatif. Terlebih karena para selebriti FOMO tersebut duduk di barisan depan. ’’Yang bener-bener BLINKS dan pengen ngerasain hawa konser dan fanchant jadi terhalang oleh influencer FOMO yang satu section sama mereka,’’ jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber