Jadwal Lengkap dan Tips PPDB dari Kepala Dispendik Surabaya

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sistem zonasi menguntungkan siswa yang tinggal di dekat sekolah. Sejak diberlakukan 2017, terjadi beberapa perubahan skema di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN di Surabaya.

 

Wali murid atau siswa bisa memperkirakan jarak rumah dan sekolah dengan menggunakan google maps. Sehingga, titik domisilinya, bisa tepat sasaran. Dispendik Surabaya menerapkan dua skema zonasi.

 

Zona 1 adalah siswa yang berada di kelurahan dan kecamatan yang sama. Kuotanya 35 persen. Sedangkan zonasi 2 dengan kuota 15 persen, diperuntukkan bagi siswa di luar kelurahan dan kecamatan.

 

BACA JUGA:Kenali Sistem Zonasi Baru PPDB Surabaya, Validasi Dimulai 22 Mei

BACA JUGA:Timnas Sepak Bola Diistimewakan, Perenang Peraih Emas SEA Games 2023 Tak Ikut Kira8 7uara

 

"Nah, khusus skema zonasi 2 ini, domisili kelurahan yang terdekat dengan sekolah tujuan dalam satu wilayah kecamatan yang diterima," kata Yusuf Masruh, Kepala Dispendik Surabaya, Jumat, 19 Mei 2023. Maka, pendaftar harus memahami betul cara kerja google maps.

Jadwal PPDB Surabaya-Dispendik Surabaya-

Jadwal PPDB Surabaya.-Dispendik Surabaya-

 

Dispendik Surabaya terus mewanti-wanti calon pendaftaran jalur zonasi agar cermat memanfaatkan peluang. Sebab, dalam jalur zonasi 1 atau 2, koordinat rumah tetap jadi penentu.

 

"Caranya, kala berproses menentukan titik koordinat itu, jika masih loading, jangan buru-buru diklik. Tunggu akurat dahulu titik aslinya," terang Yusuf. Selain itu siswa dan wali murid juga bisa menggelar simulasi atau uji coba pendaftaran.

 

"Misalnya, kala mengklik titik koordinat, biasanya tak langsung tepat. Jadi, tunggu dulu nilai akurasi titiknya, mungkin dari jarak 20 meter, sampai nilai yang terkecil. Tunggu sampai jarak akurasinya 4 sampai 5 meter," imbuh Yusuf.

 

Yusuf juga berpesan, kepada wali murid untuk tidak menunda proses pendaftaran sesuai jadwal yang ditentukan. "Langsung daftar, kalau sudah menemukan sekolah tujuan. Karena PPDB tahun ini, yang berubah hanya sistem jalur zonasi. Yang jalur lain masih sama," kata Yusuf. (*)

Sumber: