Sutradarai Remake Live Action Bambi, Sarah Polley Bikin Kisahnya Lebih Dewasa

Sutradarai Remake Live Action Bambi, Sarah Polley Bikin Kisahnya Lebih Dewasa

Sarah Polley akan mengarahkan live-action Disney 'Bambi'-JEFF KRAVITZ/FILMMAGIC;ARSIP GTV/SHUTTERSTOCK-ew.com

HARIAN DISWAY - Dari singa hingga putri duyung hingga beruang. Disney melanjutkan rangkaian remake live action animasi klasik tahun 1942, Bambi . Dalam pengerjaannya, Disney menggandeng sutradara ternama, Sarah Polley.

Remake live-action sedang dalam pengembangan awal di Disney. Mereka dikabarkan menggaet sutradara pemenang Oscar, p embesut film Women Talking. Dialah Sarah Polley. Dikenal sebagai seorang pemeran, penulis, sutradara, dan pegiat politik asal Kanada.

Polley pertama kali meraih perhatian dan mungkin paling dikenal sebagai pemeran cilik untuk perannya sebagai Ramona Quimby dalam serial televisi Ramona. Sebagai sutradara, namanya semakin melejit lewat film Women Talking.

EW melansir, bahwa Polley akan didampingi penulis naskah film A Beautiful Day in the Neighborhood, Micah Fitzerman-Blue, dan Noah Harpster akan menulis naskah Bambi. Duo penulis naskah itu sebelumnya berpartisipasi dalam penulisan naskah Maleficent: Mistress of Evil untuk Disney, bersama Linda Woolverton.

Bambi akan menjadi animasi klasik Disney terbaru yang mendapatkan perlakuan live-action. Sebuah inovasi unik dari Disney yang baru-baru ini menyertakan perilisan The Little Mermaid karya Rob Marshall yang dibintangi oleh Halle Bailey.

Bambi pertama kali muncul pada 1942. melalui animasi yang indah, menceritakan petualangan rusa muda dan teman-teman hutannya: seekor kelinci bernama Thumper dan seekor sigung bernama Flower. Tidak seperti pilihan sebelumnya untuk daftar pembuatan ulang Disney, Bambi tidak dikenal dengan earworm musikal atau plot dengan cakupan epik.

Bambi yang dikerjakan oleh Polley adalah kisah dewasa dengan aspeknya yang paling terkenal: kematian tragis ibu Bambi di tangan seorang pemburu. Film itu menampilkan Bambi yang berada dalam bahaya di hutan. Bambi mencoba memahami kegembiraan dan tragedi terbesar yang dialaminya.

Mengikuti jejak The Lion King dan The Jungle Book, film itu menggunakan CGI fotorealistik untuk menganimasikan makhluk-makhluk di tengah cerita. Dengan kata lain, kematian ibu Bambi yang mengerikan akan lebih realistis.

Kebangkitan Bambi yang akan datang tidak akan dipimpin oleh Disney sendiri. Tahun lalu, Rhys Frake-Waterfield, yang menyutradarai film pedang terkenal Winnie-The-Pooh: Blood and Honey, mengumumkan rencana untuk mengubah Bambi menjadi mesin pembunuh dengan Bambi: The Reckoning. Sebuah adaptasi menyimpang dari novel karya Felix Salten tahun 1923, Bambi, a Life in the Woods. (Guruh Dimas N)

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: