Beasiswa Santri Berprestasi Kuota 1.000 Orang, Dibuka Mulai Awal Juli
Para santri peserta upacara peringatan Hari Santri 2022 di Grahadi. -Trisnadi-Pemprov Jatim-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kementerian Agama segera membuka pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) pada awal Juli 2023 mendatang.
Program beasiswa tersebut akan diberikan pada 1000 orang penerima. PBSB Diambil dari dana abadi Pesantren.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, pada tahun ini, penganggaran PBSB akan terintegrasi dengan program beasiswa dari LPDP Kemenkeu.
BACA JUGA:Gandeng Mulan Jameela dalam Konser Tunggal, Ini Alasan Ari Lasso
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (4): Jadi Kurir Kopi Sachet
Skema ini diharapkan semakin membuka banyak peluang bagi para santri yang ingin melanjutkan pendidikan dengan beasiswa.
"Insya Allah tahun ini dialokasikan Dana Abadi Pesantren sebesar 80 miliar untuk 1000 Santri penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi,” kata Ali di Jakarta, Sabtu 17 Juni 2023.
“Jika tidak ada kendala, pendaftaran PBSB akan dibuka secara online pada 3 sampai 13 Juli 2023," tambah Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati ini.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 250 miliar untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Pesantren pada 2023. Anggaran ini disiapkan melalui skema Dana Abadi Pesantren yang bersumber dari Dana Abadi Pendidikan.
BACA JUGA:Potongan Jenazah Trosobo-Kenpark Milik Siapa? Belum Ada Laporan Orang Hilang Sejak Ditemukan
Dana Abadi Pesantren ini merupakan mandat dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren.
Anggaran ini juga digunakan untuk beasiswa non gelar seperti short course kader ulama dan penguatan bahasa dan keterampilan usaha dan digitalisasi yang akan menunjang program kemandirian pesantren.
Pria yang akrab disapa Kang Dhani ini menegaskan, ada lima rumpun keilmuan yang menjadi fokus dalam rekrutmen PBSB 2023, di antaranya Ilmu Kesehatan, Teknologi, Ekonomi, Penguatan untuk literasi keuangan, Ilmu Keagamaan dan Ilmu Sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: