Ludruk Gapura Jaya di Bangkingan: Eri Cahyadi Batal Tampil, Antusiasme Penonton tetap Tinggi

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Panggung besar di lapangan depan asrama polisi, Bangkingan berdiri megah, 17 Juni 2023. Penonton riuh, berkumpul. Pedagang UMKM berjajar di sebelah utara lapangan. Mereka hendak menikmati pementasan ludruk.

Digagas oleh Gapura Jaya. Grup ludruk asal Lakarsantri. Mereka menampilkan lakon berjudul Babad Suroboyo. Daya tariknya, Wali Kota Eri Cahyadi. Ia telah bersedia berperan sebagai tokoh utama: Tumenggung Jayengrana.

Namun, wali kota tak kunjung datang. Hingga jelang waktu pementasan, host mengumumkan bahwa Eri berhalangan hadir. Karena sedang ada keperluan di tempat lain.

Meski begitu, penonton tak beranjak. Mereka menyaksikan Babad Suroboyo dari awal hingga akhir. "Acara ini juga sebagai perayaan menyambut ulang tahun ketiga UMKM se-Lakarsantri," ujar Aiman Pribadi, ketua grup ludruk Gapura Jaya.

Alur pertunjukan itu adalah kisah antara Jayengrana dan Raden Gajah Situbondo. Raden Gajah hendak mempersunting anak Jayengrana, Putri Purbasari. Namun karena Purbasari tak cinta, Raden Gajah diperdaya, setelah sebelumnya disuruh menebang hutan di kawasan Surabaya.

Babad Suroboyo juga mengisahkan tentang terbentuknya Jalan Simo Gunung, Simo Kalangan, Simo Kwagean dan Jalan Kramat. 

Seperti Jalan Kramat, yang dulu dianggap keramat karena jalma moro-jalma mati. Atau jika ada orang yang masuk kawasan tersebut, pasti tak kembali alias ditemukan sudah tak bernyawa.

Babad Suroboyo dibuka dengan penampilan tari remo yang dibawakan Aji Asmoro. Meski wali kota tak hadir, namun Gapura Jaya telah menyiapkan penggantinya.

"Karena Pak Eri rencananya main satu adegan saja. Karena beliau berhalangan, penggantinya sudah siap," ungkapnya. Sosok Eri digantikan oleh aktor yang hanya bersedia menyebut namanya sebagai "Pak No". Secara keseluruhan terdapat 11 aktor yang memerankan lakon itu. (Guruh Dimas Nugraha)

Sumber: