Berlusconi dan Politik Sepak Bola

Berlusconi dan Politik Sepak Bola

Ilustrasi Silvio Berlusconi--

SILVIO Berlusconi meninggal dunia Senin, 12 Juni 2023. Ia meninggalkan legasi penting dalam sejarah politik dan sejarah sepak bola Italia dan dunia. Kalau ada studi kasus mengenai hubungan sepak bola dan politik, Berlusconi akan menjadi kasus yang unik dan menarik.

Berlusconi manusia flamboyan dan pesolek kelas satu. Ia menjalani operasi plastik agar wajahnya lebih glowing. Ia menjalani transplantasi rambut untuk melawan melawan kebotakan. Ia memakai sepatu hak tinggi supaya terlihat lebih jangkung. Ia manusia yang sangat colorful, penuh warna. Ia berhasil mewarnai politik Italia dan mewarnai sepak bola Italia sehingga moncer di pentas dunia.

Ia mengubah sejarah politik dan sepak bola Italia secara hampir bersamaan. Tidak ada yang tahu persis, apakah Berlusconi memanfaatkan sepak bola untuk kepentingan politiknya. Atau sebaliknya, ia memanfaatkan politik untuk kepentingan bisnis sepak bolanya.

Berlusconi lebih dikenal di seluruh dunia sebagai presiden AC Milan ketimbang sebagai perdana menteri Italia. Ia menjadi perdana menteri Italia dengan masa jabatan paling lama. Rekornya hanya bisa dipatahkan Benito Mussolini, diktator fasis Italia yang membawa negaranya masuk kancah Perang Dunia Kedua.

Berlusconi politikus yang penuh warna dan penuh trik yang terkenal licin bagai belut. Ia terjerat banyak sekali kasus hukum. Mulai korupsi sampai perzinaan dengan gadis di bawah umur. Namun, ia seperti punya seribu kiat untuk selalu bisa meloloskan diri dari jerat hukum.

Ia mati secara politik beberapa kali, tapi bisa bangkit lagi. Sebab itulah, ia menahbiskan diri sendiri sebagai ”Yesus Kristus Politik”. Di negeri yang sangat religius seperti Italia, menyejajarkan diri dengan Yesus adalah kesombongan. Tapi, itulah Berslusconi, arogansinya membawanya menjadi manusia pengubah sejarah.

Minggu ini dunia sepak bola sedang gegap gempita memuji Pep Guardiola yang membawa Manchester City menjadi juara Liga Champions dan meraih treble winner, memenangkan tiga piala secara bersamaan dalam setahun. Pep Guardiola dianggap sebagai pelatih genius karena satu-satunya yang bisa membawa treble winner dengan dua klub berbeda. Setelah membawa Barcelona meraih treble winner pada 2009, tahun ini Pep membawa City meraih treble winner.

Pep lebih terkenal ketimbang pemilik Manchester City Syekh Mansour. Begitu pula Jose Mourinho yang membawa treble winner bersama Inter Milan pada 2010. Ia lebih masyhur ketimbang Massimo Moratti. Sir Alex Ferguson yang membawa Manchester United meraih treble winner pada 1999 juga jauh lebih terkenal ketimbang pemilik Manchester United.

Zinedine Zidane –yang membawa Real Madrid menjadi satu-satunya klub yang menjuarai Liga Champions tiga kali berturut-turut (back-to-back)– juga disebut sebagai pelatih genius. Pemilik Real Madrid Florentino Perez bisa disebut sebagai genius dalam bisnis sepak bola. Namun, ia bukan pemilik tetap Real Madrid. Perez juga belum teruji di kancah politik.

Beda dengan Berlusconi. Ia membawa Milan ke dalam masa kejayaan terbesar sepanjang sejarah. Milan menjadi raja Eropa dan membawa sepak bola Italia menuju revolusi dan menjadi episentrum sepak bola dunia pada masa jayanya.

Pada periode 1990-an kompetisi sepak bola Seri A Italia adalah kompetisi terbaik di dunia. Semua pemain paling top dari seluruh dunia berkumpul di Italia. Ketika itu sepak bola Inggris masih primitif dengan pola hit and run

Sepak bola Jerman masih mandek dengan permainan mekanik mirip mesin diesel. Sepak bola Belanda kehilangan aura setelah era total football Rinus Michels meredup. Sepak bola Spanyol baru merayap dengan kehadiran Johan Cruijff membawa konsep total football di Barcelona.

Saat itu Berlusconi adalah raja sepak bola Eropa. Ia membawa revolusi sepak bola Italia dan Eropa, sekaligus membawa revolusi dalam tata cara pengelolaan sepak bola menjadi bisnis multi-miliar dolar.

AC Milan menjadi personifikasi Berlusconi yang flamboyan dan penuh daya tarik. Pelatih Milan Arrigo Sacchi menciptakan revolusi sepak bola dengan memperkenalkan pola permainan corto e stretto (pendek merapat). Itu menjadikan sepak bola Italia merajai dunia. Revolusi yang sama diperkenalkan Pep Guardiola sepuluh tahun kemudian, ketika menemukan tiki-taka. Itu menjadikan Barcelona dan timnas Spanyol sebagai raja Eropa dan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: