Nikmati Rujak Petis ala Waroeng Pati di Deka Hotel Surabaya Yuk!

Nikmati Rujak Petis ala Waroeng Pati di Deka Hotel Surabaya Yuk!

Dinda Amanah, melakukan proses memasak rujak petis di Waroeng Pati, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/6/2023).-Julian Romadhon-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Mengenakan kebaya hitam dan rambut bergelung, Dinda Amanah cekatan meramu bumbu. Di depannya cobek besar. Dia memasukkan bawang putih goreng, bumbu kacang, petis, dan berbagai bahan lain. Pisang muda tak terlewat. Diiris tipis-tipis. Kemudian semua diulek.

Itulah rujak petis ala Waroeng Pati, Deka Hotel Surabaya. Kuliner khas Jawa Timur itu begitu digemari. Tapi berbeda dengan rujak petis pada umumnya, Dinda tak mengulek bahan-bahan itu hingga halus. Masih sedikit kasar. Terutama kacangnya. Beberapa masih tersisa remah-remah potongannya.

Tomy Kurniawan, head chef Waroeng Pati, menyebut bahwa rujak petis miliknya memiliki ciri khas. "Petisnya khusus. Handmade alias kami buat sendiri. Jadi cita rasanya betul-betul terjaga. Itu resep rahasianya," ungkapnya.

Seperti rujak petis atau rujak cingur pada umumnya, berisi sayuran seperti kecambah, kangkung dan bendoyo. Kemudian terdapat lontong, tahu, tempe, buah-buahan seperti nanas dan bengkoang, juga tentu cingur atau hidung sapi. Chef Tomy menambahkan tempe menjes. Yakni tempe yang digoreng dalam balutan tepung.

Pengunjung dapat memilih tingkat kepedasan sesuai selera. Mereka bisa menentukan jumlah lomboknya. Siang itu, semua bangku terisi penuh. Sebab, ada harga promo. Jika hari biasa harganya 55 ribu, hari itu, 28 Juni 2023, tinggal 15 ribu rupiah saja.

Keunikan lain adalah soal penyajian. Dinda menggunakan wadah rotan yang dilapisi daun pisang. "Begitu tradisional. Mengingatkan kita akan suasana tempo dulu. Jadi, bisa membangkitkan selera makan," ungkap chef 39 tahun itu.

Bagaimana rasanya? Saat disantap, bumbunya lumer di lidah. Terasa gurih karena ulegan yang tak terlalu lembut itu. Justru ada rasa renyah kacang yang menambah variasi rasanya. Cingur sapi pun empuk. Daging cingur apabila tak pandai mengolah, maka akan terasa keras. Jika direbus terlalu lama, bisa terlalu kenyal. Chef Tomy memasaknya dengan pas.

Tempe menjes yang disajikan pun menambah rasa gorengan yang cukup nikmat. Apalagi adanya krupuk. Makanan rujak jika tanpa krupuk, rasanya seperti ada yang hilang dalam hidup ini. Seperti lagu tanpa melodi, atau seperti naskah berita tanpa narasumber.

Rujak petis ala Waroeng Pati itu memiliki otentisitas rasa, yang menjadikannya berbeda dengan rujak petis lainnya. Makanan itu pun digemari, sama larisnya dengan menu utama mereka: nasi gandul ala Pati. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: