Nongkrong di Ruang Kerja Bupati Ponorogo yang Berwujud Warung Angkringan

Nongkrong di Ruang Kerja Bupati Ponorogo yang Berwujud Warung Angkringan

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (kanan) bersama CEO Harian Disway Tomy Gutomo di ruang kerjanya di lantai 2 Gedung Pemkab Ponorogo, 27 Juni 2023. -Foto: Doan Widhiandono-

Tetapi, semuanya disulap menjadi tempat cangkruk yang membuat orang kerasan. Termasuk kalangan pejabat pemkab Ponorogo yang sesekali harus rapat koordinasi dengannya. ’’Bar upacara, bar apel, terus mrene. Rasane adem (setelah upacara, apel, lalu ke sini. Rasanya dingin, Red),’’ katanya.


Poster iklan film jadul di ruang kerja Bupati Ponorogo. -Foto: Doan Widhiandono-Harian Disway-

Kesan sebagai tempat cangkruk itu pun tampak pada pernik-pernik yang menghiasi ruang tersebut. Begitu melangkah memasuki pintu, orang akan disambut vespa klasik hitam di sisi kiri dan sepeda onthel kuno di sisi kanan. Ada lumpang dan alu kayu untuk menumbuk di sudut ruangan.

Dinding ruangan pun berhias aneka poster. Mulai film lawas, iklan produk lawas, hingga untaian kata yang mengundang senyum. Sebut saja iklan sabun Lifebuoy. Atau iklan rokok yang bermerek Tjap Djemboet Orang Item… Nah!

Di sana juga ada poster film Setan Kredit yang dibintangi Dono-Kasino-Indro pada 1981. Atau film Gengsi Dong yang muncul setahun sebelumnya.

’’Poster film ini kan romantisme. Nyambung ingatan,’’ ucap Kang Giri. Semua poster itu hasil reproduksi. Karena cukup sulit untuk memburu yang asli di tangan kolektor. 


Ruang tamu di rumah dinas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko juga menggunakan gaya warung kopi. -Foto: Doan Widhiandono-Harian Disway-

Gebyok di salah satu sudut ruangan pun bisa menyambungkan ingatan Kang Giri pada masa lalunya. Gebyok itu diambil dari rumah lamanya di kawasan Sampung, Ponorogo. Asli dari kayu jati. Menurut Kang Giri, gebyok itu adalah penanda era 1970-1980an. Sebelum rumah-rumah berganti menjadi berdinding tembok.

Dan Kang Giri benar-benar berupaya menghadirkan suasana romantisme tersebut di ruang kerjanya. Termasuk romantisme dan jati dirinya sebagai orang Ponorogo, kota Reog. Maka, di salah satu dinding pun tergantung pakaian warok yang sangat komplet, atas-bawah, luar-dalam… (Doan Widhiandono)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: