Dokter, Kenapa Saya Sulit Buang Air Besar?

Dokter, Kenapa Saya Sulit Buang Air Besar?

ILUSTRASI seseorang penderita sembelit sulit buang air besar.-Health-

Nah, ketika kotoran menumpuk di dalam usus besar, kotoran akan mengeras dan menjadi lebih sulit untuk dikeluarkan. Itulah sembelit. Gejalanya, antara lain:
1. Buang air besar keras, butuh mengejan dengan keras untuk membuang kotoran,
2. Merasa masih ada kotoran yang tertinggal setelah buang air besar. Sehingga butuh gerakan tambahan untuk mengeluarkan kotoran, seperti menekan-nekan perut atau mengeluarkan kotoran menggunakan jari
3. Perut buncit.

Penyebab Sembelit
1. Kurang minum air
2. Kurang mengkonsumsi serat
3. Stres maupun depresi
4. Terlalu banyak mengonsumsi produk susu
5. Hipotiroid
6. Penyakit Parkinson
7. Sklerosis ganda
8. Gangguan makan
9. Kanker usus besar
10. Hamil
11. Meminum obat-obatan antidepresan atau antinyeri
12. Ambeien atau wasir
13. Penyempitan usus
14. Kanker rektum
15. Rektokel (penurunan dinding rektum ke vagina)
16. Stroke
17. Luka pada tulang belakang.
    
Tes Sembelit

Biasanya sembelit mudah didiagnosis. Namun, jika sembelit disebabkan oleh penyakit lain, misalnya kanker usus besar, proses diagnosis akan menjadi lebih sulit. Dokter akan melakukan beberapa tes untuk menemukan penyebab sembelit.

Jika diduga hormon pasien tidak seimbang, maka tes darah akan dilakukan. Dokter juga dapat melakukan tes barium atau kolonoskopi untuk memeriksa apakah ada penyumbatan di usus besar. Jika pasien tidak menunjukkan tanda-tanda sakit, diduga pasien menderita inersia kolon, yaitu hambatan dalam usus besar yang menyebabkan ketidakmampuan untuk berkontraksi.

Jika hal itu terjadi, pasien akan membutuhkan kekuatan lebih untuk buang air besar. Pasien juga akan kesulitan melemaskan otot-otot panggul saat buang air besar karena otot panggul yang lemah.

Tes yang dilakukan Manometri anorektal untuk mengetahui koordinasi otot-otot usus saat buang air besar. Studi transit kolorektal, untuk mengetahui kelancaran proses perpindahan makanan di dalam usus besar. Defekograf rontgen yang dilakukan saat buang air besar.

Pencegahan

Jika sembelit merupakan gejala dari penyakit lain, kondisi ini tidak dapat dicegah. Namun, jika sembelit bukan merupakan gejala dari penyakit lain, maka sembelit dapat dicegah dengan:
1. Mengonsumsi banyak serat dari buah-buahan,
2. Makan roti gandum dan sereal,
3. Olaharaga rutin, jangan menahan buang air besar,
4. Minum air minimal 8 gelas sehari
5. Jangan minum minuman yang mengandung kafein
6. Jangan mengonsumsi produk susu.

Jika mengalami sembelit selama lebih dari seminggu, atau sering sembelit dalam sebulan, kamu segera disarankan untuk menemui dokter. Apalagi jika diikuti dengan gejala lain. Seperti berat badan turun drastis tanpa penyebab jelas, rasa sakit ketika ingin buang air besar, dan sebagainya.

Komplikasi:
1. Luka pada anus
2. Kotoran yang keras dapat menyebabkan robekan kecil pada anus
3. Tumpukan kotoran menyatu dan menumpuk di dalam usus besar
4. Wasir, pembengkakan pada pembuluh darah di anus
5. Penurunan letak saluran pembuangan (prolaps rektum) yang disebabkan oleh mengejan terlalu keras   

Pengobatan

Sembelit bisa diatasi dengan makan berserat tinggi. Seperti singkong dan ubi jalar, serta minum air banyak-banyak. Penggunaan obat pelancar yang diminum secara rutin dalam jangka paanjaang tidak disarankan. Karena bisa menyebakban usus besar molor dan kekuar dari anus. Jika terpaksa harus meminum obat di pasaran, pilih merek obat dengan cermat. Dan jangan digunakan terus-menerus. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dr dr robert arjuna feas