Kabar Dari Tanah Suci (22) : Sensasi Tawaf dan Sai Naik Skuter Listrik

Kabar Dari Tanah Suci (22) : Sensasi Tawaf dan Sai Naik Skuter Listrik

Jemaah haji menyewa skuter listrik untuk tawaf dan sai. -Pamuji Setyawan-Dewangga-

Tawaf dan Sai bisa menggunakan skuter listrik. Lebih ekonomis daripada menyewa kursi roda. Berikut catatan Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga cabang Ngawi langsung dari Makkah.

--

HARGA sewa dan jasa dorong kursi roda masih belum turun banyak. Masih di kisaran 400-500 riyal. Kalau dirasa masih cukup mahal, ada alternatif lain yang cukup ekonomis untuk tawaf dan sai. Menggunakan skuter listrik. Skuter listrik disediakan di lantai 3 Masjidil Haram dengan jumlah sekitar 500 skuter.

Ada banyak papan petunjuk untuk mengarahkan jemaah yang ingin menggunakan skuter listrik. Atau kalau kesulitan menemukan lokasinya tinggal menanyakan ke Askar (tentara keamanan Masjidil Haram), “Skuter di mana?” sambil menunjukkan tangan menyetir sepeda motor. Askar langsung paham dan mengarahkan kita ke lokasi layanan skuter listrik.

BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (21): Bisa Tawaf Tanpa Ihram

BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (20): Di Malaysia Mendaftar Haji Usia 10 Tahun, Berangkat Usia 60 Tahun

Saya pun mencoba cara tersebut dan sampailah saya di tempat pemesanan skuter listrik. Letaknya 10 meter sebelum lampu hijau Hajar Aswad. Ada dua petugas yang melayani. Pembayaran bisa menggunakan kartu kredit atau debit ataupun tunai. 


Loket pembayaran sewa skuter listrik di Masjidilharam.-Pamuji Setyawan-Dewangga-

Skuter yang dipilih ada dua macam, untuk satu penumpang dan dua penumpang. Kemudian layanan bisa dipilih tawaf saja atau sai saja dengan harga 57.5 riyal untuk satu penumpang. Untuk dua penumpang harganya 115 riyal. Untuk layanan lengkap tawaf dan sai dengan satu penumpang biayanya 115 riyal. Sedangkan untuk layanan lengkap dengan penumpang dua orang biayanya 230 riyal.

Saya bertemu dengan jemaah asal Indonesia yang juga ingin menyewa skuter. “Caha Laruma dari Embarkasi Balikpapan, tapi asli Luwuk Banggai,” katanya memperkenalkan diri. Dia menyewa skuter listrik untuk tawaf dan sai ibunya dan membayar sebesar 230 riyal. “Agak kurang sehat. Takut kalau jalan malah kelelahan. Sekalian Saya ingin nyoba skuter juga,” ujarnya.


Caha Laruma dan ibunya, jemaah haji dari Embarkasi Balikpapan bersiap naik skuter listrik untuk tawaf dan sai.-Pamuji Setyawan-Dewangga-

Setelah melakukan pembayaran, Kita diarahkan menyusuri jalan naik semi permanen dari lantai 2 menuju ke lantai 3 atau tepatnya lantai 2,5 tempat terminal skuter listrik. Setelah sampai di terminal skuter listrik Kami pun mengantre menunggu giliran menaiki skuter. 

Ternyata titik start skuter listrik persis di belakang lampu hijau tanda Hajar Aswad. Ketika kita mulai menjalankan skuter sekaligus kita memulai tawaf. “Bismillahi Allahu Akbar!” sambil mengecup tangan, Caha mulai menjalankan skuter bersama sang ibu di sampingnya.

Setelah menyelesaikan 7 putaran tawaf, jemaah berhenti sejenak di lokasi setelah lampu hijau dan kemudian salat sunah 2 rakaat. Tempatnya tepat lurus dengan Multazam. Jemaah kemudian berdoa. Air zam-zam pun sudah disediakan untuk jemaah sebelum melaksanakan sai. Urutan tawaf dan sai menggunakan skuter listrik sama persis dengan tawaf dan sai yang dilakukan dengan berjalan.

Namun demikin jemaah juga harus hati-hati dan waspada dalam mengendarai. Sering terjadi kecelakaan beruntun terutama di lampu hijau Hajar Aswad karena jemaah berhenti mendadak untuk melambaikan dan mencium tangan. Untungnya kecepatan maksimal hanya 20 km/jam dan juga kalau ada kerusakan jemaah tidak harus membawa skuter ke bengkel. Semua ditanggung penyedia layanan skuter listrik. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: