Pangdam Nyanyi, Bupati Ponorogo Potong Tumpeng

Pangdam Nyanyi, Bupati Ponorogo Potong Tumpeng

PANGDAM V Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf menyanyi disaksikan Dahlan Iskan dalam ulang tahun Harian Disway, 4 Juli 2023.-Moch Sahirol-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAYPangdam V Brawijaya Mayjend TNI Farid Makruf beserta jajarannya hadir dalam perayaan ulang tahun ketiga HARIAN DISWAY, Selasa, 4 Juli 2023. 

’’Semoga Harian Disway terus menjadi yang terdepan dalam pemberitaan. Seperti Abah Dahlan (Iskan) yang tidak pernah tua. Selalu berjiwa muda. Teruslah melahirkan tulisan-tulisan yang membuka seluruh wawasan publik Indonesia,’’ harap Farid Makruf.

Farid menyebut, ia tertarik dengan konsep e-paper Harian Disway. Baginya, ulasan-ulasan di dalamnya memiliki analisis dan detail yang kuat. ’’Sering berani melawan mainstream, tapi dibarengi dengan analisis yang cukup tajam. Itulah nilai tambah Harian Disway,’’ terangnya.

Tak sekadar hadir, Farid Makruf juga menyumbangkan suara. Dia membawakan beberapa lagu berbahasa Mandarin ditemani pengusaha Jenny Widjaja. Anggota komunitas Senam Dahlan Iskan spontan menggeber flash mob. Mengajak para tamu mengiringi nyanyian Pangdam dengan tarian.

Setelah beberapa lagu Mandarin, ternyata Farid Makruf belum puas. Ia ingin menyanyi sendiri. Lagu pilihannya adalah Ikan Dalam Kolam. Kali ini, tanpa diminta, semua tamu ikut bergoyang. Meski sambil malu-malu.


BUPATI PONOROGO Sugiri Sancoko (kanan) menyerahkan potongan tumpeng kepada Dahlan Iskan disaksikan
Direktur Keuangan Harian Disway Annie Wong (kiri) dan redaktur Retna Christa.-Julian Romadhon-Harian Disway-

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko hadir paling akhir. Ia berkendara langsung dari Ponorogo. Dahlan Iskan meminta Kang Bupati (sapaan akrabnya) mengulang ritual pemotongan tumpeng bersama. Sugiri mendoakan Harian Disway menjadi media yang besar dan berpengaruh bagi masyarakat.

Dahlan pun balik memuji Bupati Sugiri sebagai pemimpin yang mampu mengubah wajah Ponorogo. Sebagai kota yang memiliki daya tarik yang kuat. ’’Ponorogo itu jauh dari mana-mana. Jauh dari tol, enggak ada jalur kereta api. Pokoknya terpencil. Kalau bupatinya enggak kreatif kayak Pak Sugiri ini, entah jadi apa,’’ kata Dahlan.

Setelah itu, Dahlan dan Sugiri berbincang akrab di halaman belakang kantor Harian Disway. Mereka mengobrolkan berbagai macam hal. Mulai dari durian, ternak merak, sampai upaya Ponorogo memasukkan reog sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Obrolan ringan, tapi berdaging.

’’Kebetulan prosesnya baru saja selesai. Tahun depan, reog dipastikan masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO,’’ jelas Sugiri gembira. ’’Pengukuhannya nanti 2024 di New York. Ada sidangnya. Insya Allah saya hadir,’’ lanjutnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: