Dilema Paris Saint-Germain

Dilema Paris Saint-Germain

Kylian Mbappe masih belum menemukan titik temu dengan klubnya Paris Saint Germain. Terbaru, bos PSG, Nasser Al-Khelaifi malah memberikan ultimatum. PSG akan menjual Mbappe pada musim ini. Masalahnya, klub mana yang bersedia menebusnya. Gajinya yang superb-https://www.football.london/-

Bos Paris Saint Germain Nasser Al-Khelaifi baru saja mengeluarkan ultimatum kepada megabintangnya Kylian Mbappe. Isi ultimatumnya jelas. Tanda tangani kontrak baru atau Mbappe dijual pada musim ini. PSG tidak mau Mbappe meninggalkan kota mode dengan gratis. Dengan utimatum seperti ini, klub peminat Mbappe setidaknya harus menyediakan EUR180 juta. Itu harga yang dibayar PSG saat menebusnya dari AS Monaco pada musim panas 2018. Kurs segitu setara Rp2,8 triliun. 

Klub manakah yang berminat? Duo Manchester tidak mungkin membelinya dengan alasan berbeda. Beberapa waktu lalu, manajer Pep Guardiola sudah mengatakan, semua orang sudah tahu tujuan Kylian Mbappe. United juga begitu. United tidak punya uang. Anggaran untuk musim ini saja GBP120 juta. Separuhnya bahkan sudah dipakai untuk membeli Mason Mount. Hanya Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan Newcastle yang sanggup. Tetapi siapa yang mau mengeluarkan uang EUR180 juta untuk seorang pemain yang tinggal satu tahun masa kontrak. 

Kalaupun mau mengeluarkan uang sebesar itu, urusannya baru selesai dengan klub. Urusan dengan pemainnya belum, terutama soal gaji. Untuk Mbappe urusannya tidak stop sampai di situ. Masih ada klausul lain yang bikin bulu kuduk bergidik. Bonus loyalitas. Di PSG, Mbappe mendapatkan bonus loyalitas EUR150 juta. Bonus itu baru didapatkan kalau Mbappe merumput di PSG hingga 2024. Bonus loyalitas ini nongol karena PSG memaksakan diri mempertahankan Mbappe pada musim 2022-2023 dari incaran Real Madrid. Mbappe yang sudah 99,9 persen bergabung Madrid bisa menganulir kesepakatan dengan Madrid setelah PSG meminta campur Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

Baca Juga : Reaksi Garnacho Saat Jatah Nomor Keramat MU Dipakai Mason Mount

Seribu satu cara pun dibuat PSG asalkan Mbappe mau bertahan di Paris, termasuk di antaranya sejumlah hak istimewa atau privilese yang menimbulkan friksi dengan rekan setimnya, terutama Neymar. Privilese itu antara lain, Mbappe menjadi kapten tim. Mbappe berhak mengusulkan pemain yang akan direkrut dan dijual. Mbappe berhak mengusulkan pemecatan pelatih kepada manajemen. Mbappe mendapatkan bonus loyalitas sebesar  EUR150 juta. 

Dalam praktiknya, tidak semua privilese itu berjalan mulus. PSG, misalnya, tidak mampu menjual Neymar. Padahal, penjualan itu atas pemintaan Mbappe karena Neymar lebih banyak makan gaji buta setelah bolak-balik cedera. Nah, Mbappe mengincar bonus loyalitas yang cair pada musim panas 2024. 

Karena itulah, Mbappe mengatakan, ia hanya akan merumput untuk PSG hingga akhir masa kontraknya pada 2024 dan menolak perpanjangan satu tahun. Artinya, Mbappe ingin pergi gratis dan mendapatkan bonus loyalitas EUR150 juta itu. 

Mbappe memilih ibundanya Fayza Lamari sebagai agen. Takut bonus loyalitasnya hilang begitu saja, sang bunda mencantumkan syarat EUR150 juta itu kepada klub peminat. Gara-gara syarat itulah, Mbappe dicap pemain mata duitan. 

Real Madrid yang disebut-sebut jadi peminatnya saja tidak bersedia. Madrid yang tadinya mau membayar EUR200 juta kepada PSG memilih mundur gara-gara bonus itu. Madrid memilih hingga 2024. 

Baca Juga : Godaan Bayern Munchen untuk Harry Kane: Trofi Pertama

Tidak hanya itu. Kalau tahun depan,  Mbappe ingin bergabung Madrid, Los Blancos akan meminta Mbappe menurunkan tuntutan gajinya yang sudah tidak masuk ‘’akal’’. Mbappe meminta gaji EUR834 ribu per pekan. Madrid bahkan mencap PSG merusak pasaran gaji pemain di seluruh Eropa. 

Dengan konstelasi seperti itu, rasa-rasanya tidak akan ada klub yang mampu menampung kapten timnas Prancis itu. Sampai-sampai The Sun menyebut Mbappe sebagai money prisoner atau tahanan uang. 

Gemuruh saga transfer Mbappe tidak bergema di seluruh Eropa. Sejauh ini, tercatat transfer Declan Rice dari West Ham ke Arsenal dengan nilai GBP105 juta sebagai transaksi terbesar. 

Karena itulah, The Sun meminta Mbappe siap-siaplah bermain di Liga Pro Arab Saudi bersama Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. Semua tuntutan Mbappe akan terpenuhi di sana. Konsekuensinya, ia harus turun level. Mungkin kualitas Liga Pro Arab Saudi setara League One di Inggris, masih kalah gengsi dari Championship.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: