Dahlan Iskan: Listrik Masa Depan Harus Ramah Lingkungan

Dahlan Iskan: Listrik Masa Depan Harus Ramah Lingkungan

DUA PEKERJA mengecek tiang listrik di Banda Aceh, Januari 2023. Di masa depan, listrik harus menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan.-CHAIDEER MAHYUDDIN-AFP-

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Energi Hijau adalah isu global. Itu bisa jadi solusi Indonesia untuk menjawab kebutuhan energi hijau terbarukan di dunia. Terlebih, banyak potensi energi terbarukan di tanah air.

 

Yang paling umum adalah sinar matahari. Tapi, yang menjadi persoalan adalah tak semua daerah memiliki karakteristik yang sama. Tidak semua daerah bisa menerima sinar matahari untuk memproduksi tenaga listrik melalui metode panel listrik tenaga surya (PLTS) yang ramah lingkungan itu.

 

Hal tersebut disampaikan oleh founder Harian Disway Dahlan Iskan dalam seminar Technology of Renewable Energy and Development III, Sabtu, 17 Juni 2023. Seminar itu diinisiasi oleh Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Jayabaya, Jakarta.

 

BACA JUGA : Dahlan Iskan Tantang PENS Terlibat dalam Konversi Sepeda Motor Listrik

BACA JUGA : PLN Gerak Cepat Penuhi Pasokan Listrik KIS

BACA JUGA : 2045 Semua Angkutan Umum Pakai Kendaraan Listrik

 

Menurut Dahlan, seluruh daerah di Indonesia punya sinar matahari yang cukup. Tetapi, penyerapan energi di setiap daerah berbeda. Yang cukup besar adalah di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). ’’Karena itu, mestinya NTT bisa beralih sepenuhnya menggunakan solar cell," ujar mantan Menteri BUMN itu.

 

Meskipun demikian, bahwa masih ada permasalahan terkait pemanfaatan solar cell. Yaitu, bahwa matahari hanya ada siang hari. Sedangkan sementara kebutuhan listrik masyarakat lebih banyak pada malam hari, ketika suasana sudah gelap.

 

Menurutnya, pemanfaatan solar cell dapat diimbangi dengan pemenuhan energy storage system (baterai). a menyadari, bahwa konsepnya terlihat sederhana. Yang menjadi kendala adalah masih sedikit yang memanfaatkan. Karena harga baterai yang mahal. "Namun, saat ini harga baterai lebih murah dibandingkan tiga tahun lalu. Sehingga telah memenuhi syarat bagi NTT beralih ke solar cell," terang Dahlan.

 

"Apalagi, diprediksi harga baterai akan turun separo dari harga sekarang dengan kapasitas dan performa yang lebih baik, mestinya," tambah Dahlan.

 


DISKUSI DARING oleh Universitas Jayabaya yang dihadiri oleh Dahlan Iskan, Sabtu, 17 Juni 2023.-Tangkapan Layar Zoom-

 

Diskusi yang dimoderatori Endang Sri Rahayu, sekaligus Ketua LPM Universitas Jayabaya itu diikuti 300 lebih peserta. Mereka adalah akademisi berbagai kampus.

 

Narasumber kedua adalah Prof Hadiyanto. Ia adalah peneliti sekaligus Wakil Dekan II Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

 

Menurut Hadiyanto, masih ada sumber energi yang mudah ditemukan di Indonesia selain sinar matahari. Yaitu, bioelektrik, yang didapatkan dari sumber biomassa atau sumber daya hidup yang dapat digunakan oleh manusia.

 

"Hal ini juga menjadi salah satu solusi dalam mempercepat transisi, menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujar Hardiyanto. Jika dilakukan dengan konsisten, target pemerintah menurunkan emisi CO2, NOx, dan CH4/metana yang menjadi polutan utama dalam atmosfer itu bisa segera teratasi.

 

Tentunya, masih banyak lagi potensi menghasilkan listrik melalui sumber energi terbarukan lain seperti. Misalnya, panas bumi, energi hidro/air, energi angin, dan arus laut. (Eko Setyawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: