Masih Ingat Video Viral Avanza Ugal-Ugalan di Lakarsantri Surabaya: Begini Endingnya

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Warga Surabaya dihebohkan dengan video pengendara sepeda motor mengejar sebuah Avanza putih bernopol L 1083 YW, Mei 2023. Saat itu warga geram karena sopir mobil tersebut ugal-ugalan dan menabrak lima sepeda motor.

Aksi kejar-kejaran baru berhenti di dekat SPBU Unesa. Mobil tersebut dirusak massa. Tiga orang yang berada di dalam mobil menjadi bulan-bulanan warga. Hingga akhirnya sopir dan dua penumpangnya diamankan di Polsek Lakarsantri.

Ketiganya diperiksa. Rupanya, mereka adalah komplotan penjahat. Sebelum tertangkap warga, mereka baru saja memeras ARM. Namun gagal. Karena korbannya itu keluar dari dalam mobil dan meneriaki mereka sebagai maling. Teriakan itulah yang menyebabkan ketiganya lari kalang kabut.

Modus pemerasan yang dilakukan cukup unik. Kristian Vikih Guru, pria penyuka sesama jenis, mengajak ARM untuk kencan di sebuah hotel di daerah Dukuh Pakis. Vikih dan ARM  sudah saling kenal selama enam bulan. Kenalnya melalui sebuah aplikasi penyuka sesama jenis.

BACA JUGA:Teguran Tilang Dikirim Lewat Whatsapp, Aplikasi ETSP Satlantas Polrestabes Surabaya

BACA JUGA:Unit Jatanras Polrestabes Surabaya Bekuk Pria dengan Sandal Berpaku

Saat sedang bermesraan, tiba-tiba masuklah Noval Dwi Prasetyo dan Odie. Warga Manukan Lor dan Nyamplungan itu mengaku sebagai polisi. ARM yang sudah terlanjur jatuh hati dengan Vikih, tidak menaruh curiga kepada pasangan kencannya itu. Padahal penggerebekan abal-abal itu adalah settingan komplotan tersebut.

“Spontan saja pak ngaku polisi. Saya bukan anggota satuan manapun,” aku Odie di hadapan wartawan. Mereka memasukan ARM ke mobil Avanza sewaan. “Mereka meminta uang Rp 15 juta kepada ARM. Kalau tidak diberikan, akan dibawa ke kantor polisi,” terang Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim, Rabu, 12 Juli 2023.

Rupanya ancaman tidak ampuh. Vikih yang awalnya berpura-pura tidak mengenal Odie dan Noval, ikut mengancam ARM. Jika ARM tidak menyerahkan uangnya, video kemesraan mereka di dalam hotel akan disebar. Tapi tetap saja ditolak oleh ARM.

Saat komplotan penipu itu lengah, ARM membuka pintu dan melompat keluar. Ia pun langsung berteriak minta tolong. Polisi juga menemukan celurit di dalam mobil yang digunakan oleh ketiga pelaku. “OD dan NDP pernah bermasalah dengan hukum. Dan sudah pernah di penjara atas kasus narkoba dan penipuan juga,” pungkas Hakim. (*)

Sumber: