Kapal Militer Australia Bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak
Komandan IPE23 Marsekal Pertama Tony McCormack (kiri) dan Letkol Barton Harrington di atas Kapal HMAS Anzac di Dermaga Djamrut Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
SURABAYA, HARAN DISWAY - Kapal militer Her Majesty's Australian Ship (HMAS) Australia and New Zealand Army Corps (Anzac) FFH 150 bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Selasa, 1 Agustus 2023. Persisnya di Dermaga Djamrud Utara. Ini kali pertama kapal fregat milik Angkatan Laut Negeri Kanguru itu bertandang ke Surabaya.
Ada sekitar 150 personel yang tergabung. Baik dari angkatan laut, darat maupun udara dari pertahanan militer Australia. Semuanya di bawah pimpinan Air Commodore Tony McCormack.
Misinya berlayar ke 14 negara. Mulai dari Bangladesh, Brunei, Kamboja, India, Laos, Malaysia, Maladewa, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Timor Leste, Thailand, Vietnam, hingga Indonesia. Ini merupakan kegiatan regional utama Indonesia-Australia bertajuk Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2023 yang rutin digelar tahunan sejak 2017.
Kapal yang pernah ikut invasi Iraq pada 2003 silam itu pun tidak bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya. Mereka sengaja memilih Surabaya. “Karena di Surabaya banyak aset,” ujar Atase Pertahanan Angkatan Laut Australia Kapten Rodney Griffiths singkat kepada awak media.
Yang jelas, HMAS Anzac FFH 150 ini baru tiba dari Filipina. Setidaknya ada dua kegiatan utama yang digelar di kapal.
Pertama, diskusi keagamaan dengan mengundang para rohaniwan di lingkungan TNI AL yang dilaksanakan sore, kemarin. Temanya membahas tentang kesejahteraan semua anak buah. Kedua, diskusi tentang gender dengan menghadirkan Polwan dan Kowal sebagai peserta. “Tantangan menjaga wilayah maritim juga masih menjadi bahan diskursus di IPE,” katanya.
BACA JUGA:Sterina Siap Bantu Pemerintah Ekspor Manggis ke Australia
Rodney menambahkan, IPE bertujuan mendukung fokus pemerintah Australia untuk memperdalam kemitraan diplomatik dan pertahanan. Terutama dengan negara-negara di seluruh Asia Tenggara dan Timur Laut Samudera Hindia. Juga memperkuat komitmen Australia terhadap kawasan yang damai, aman dan makmur.
“Karena Indonesia salah satu mitra terdekat dan terpenting Australia,” ujar Tony McCormack. Sehingga kedua negara pun punya kepentingan bersama dalam kawasan Indo-Pasifik. Saling menjaga agar damai, aman dan makmur. Tentu dengan ASEAN sebagai pusatnya.
Tony pun menegaskan bahwa Australia dan Indonesia berbagi batas maritim terpanjang di dunia. Inilah yang membentuk kemitraan maritim alami kedua negara.
HMAS Anzac masih akan bersandar di Surabaya hingga Jumat, 4 Agustus nanti. Setelahnya, baru berlayar kembali ke Australia. “Kita jalin kerjasama yang komprehensif. Juga saling berbagi informasi,” kata Tony. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: