Untaian Kabel Makan Korban di Jakarta

Untaian Kabel Makan Korban di Jakarta

Kabel semrawut di DKI Jakarta -BAMBANG DWI ATMODJO-DISWAY.ID-disway.id

Sultan menulis surat buat Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Mahfud MD. Isinya memelas. Menceritakan kondisinya sekarang. Ia juga minta kondisi kabel-kabel di Jakarta dibenahi. Minta dibantu keadilan dalam perkara itu.

Kabel yang menjepret Sultan adalah kabel fiber optik. Dari menara BTS PT Bali Towerindo. Beberapa hari lalu perwakilan PT Bali Towerindo mendatangi keluarga Sultan, lalu hendak memberikan ganti rugi Rp 2 miliar. Tapi, Alfatih menolak. Sebab, caranya tidak sopan. 

Alfatih menuntut PT Bali Towerindo menanggung semua biaya pengobatan Sultan selama ini. Pihak PT Bali Towerindo minta bukti-bukti pembayaran pengobatan. Tapi, karena pihak keluarga Alfatih kesusahan dan tidak menyimpan aneka kuitansi pembayaran dan pembelian obat, kini masih dalam sengketa.

Senin, 31 Juli 2023, Pemprov DKI Jakarta memanggil pihak PT Bali Towerindo selaku pemilik kabel yang menjerat Sultan.

Kabid Utilitas, Dinas Bina Marga, DKI Jakarta, Samsul Bahri kepada wartawan, Senin, mengatakan, ”Hari ini kami lakukan konfirmasi ke pemilik kabel, Bali Tower, terkait kejadian tersebut dan apa yang sudah dilakukan Bali Towerindo.” 

Tim dari dinas bina marga memeriksa di lapangan beberapa hari setelah kejadian. Hasilnya, pihak bina marga mendapati keberadaan tower BTS yang kondisi kabelnya melintas di atas jalan.

Samsul Bahri: ”Kalau dari hasil pengamatan kami di lokasi terjadinya musibah memang di situ ada BTS salah satu provider. Lalu, ada tiang. Ada dua tiang yang menyeberangi jalan. Satu titik dekat BTS, satu titik lagi di seberang BTS. Di seberang jalan.” 

Tinggi kabel yang menyeberangi jalan itu sekitar 10 meter. Kabel itulah yang pada 5 Januari 2023 putus beberapa bagian. Salah satunya menjerat leher Sultan.

Untaian kabel di udara, melintang menyeberangi jalan raya. Suatu kondisi sangat berbahaya. Suatu saat rangkaian kabel itu pasti putus lagi. Apakah kena angin atau rapuh karena usia.

Ketika putus, lalu jatuh melintang di tengah jalan raya, kabel dapat menjerat manusia lagi. Bakal makan korban lagi.

Begitu kondisi Jakarta, ibu kota Indonesia. Kabel malang melintang di pinggir jalan. Sama dengan di zaman penjajahan Belanda dulu. Artinya, sudah 78 tahun merdeka, kabelnya tetap begitu. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: