Makna Politisi dan Enterpreneur dalam Balutan Kepemimpian ala Najwa Shihab

Makna Politisi dan Enterpreneur dalam Balutan Kepemimpian ala Najwa Shihab

Najwa Shihab dalam event Narasi Academy di Hotel Satoria Surabaya-putra-putra

HARIAN DISWAY – Belakangan ini banyak enterpreneur menjadi seorang politisi begitupun sebaliknya. Hal inilah yang jadi perbincangan menarik bersama Najwa Shihab dalam acara Narasi Academy di Surabaya pada 11 Agustus 2023.

Menurut presenter kondang itu seorang enterpreneur maupun politisi pada hakikatnya memiliki jiwa kepemimpinan. Yang paling utama dalam kepemimpinan adalah kemampuan untuk menunjukkan ide atau produknya kepada orang lain.

BACA JUGA: Pesan Najwa Sihab untuk Jurnalis Perempuan: Jangan Melulu Liputan Traveling, Ambil Yang Lebih Hard!

Sehingga seorang pemimpin dikatakan telah berhasil atau sukses ketika ia mampu meyakinkan orang lain terkait visi dan misinya. Mampu menggerakkan orang lain supaya percaya dengan mimpi yang ia janjikan dan mau secara sukarela untuk bersama-sama.

Demi mewujudkan kepentingan yang lebih besar. “Saya rasa kedua hal baik enterpreneur maupu politisi hakikatnya harus memiliki jiwa kepemimpinan,” ujar Najwa.

Founder Narasi itu juga menambahkan bahwa ada banyak hal yang harus dimiliki oleh pemimpin. Yakni bisa menggerakkan, memberi nyawa, membawa nuansa, membuat orang percaya, mampu memotivasi orang untuk melakukan suatu impian bersama.

Tak melulu soal visi misi, seorang pemimpin menurut Najwa dituntut untuk dapat memenuhi hak-hak clien dan bisa membayar gaji karyawan, sponsor, hingga tagihan bulanan kantor.

Jadi, pemikiran seorang pemimpin akan selalu dituntut untuk berputar mencari alternatif lain demi berjalannya roda perusahaan.

Najwa sadar dengan kondisi Indonesia yang memiliki ragam problematika degan usia yang relatif masih muda yakni 78 tahun berdiri sebagai negara. sebuah negeri yang masih belajar dari negara lain. sebuah negeri yang memiliki hilirisasi industri luas.

Menurutnya masyarakat Indonesia butuh sosok pemimpin yang mau berubah dan memiliki jutaan cara untuk menatap tanah air di masa yang akan datang dengan berbagai kebijakan yang tidak menyengsarakan rakyat.

Tak lupa, perihal jejaring dan konektivitas ia turut memberi contoh. Bahwa salah satu momen ketika seorang wartawan atau jurnalis ingin naik level pada waktu itu di Dewan Pers tesnya adalah seberapa banyak orang penting atau pejabat yang dikenal.

Juga seberapa cepat pejabat yang ketika ditelepon menerima panggilan tersebut. “Kemampuan berjejaring itu jadi poin utama yang mutlak harus dimiliki oleh seorang pemimpin,” ujar presenter terkenal itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: