Jasa Pengobatan Tradisional yang sering Disepelekan

Jasa Pengobatan Tradisional yang sering Disepelekan

Kulit pohon willow untuk Aspirin, pereda rasa nyeri.-sociolla-

HARIAN DISWAY - Pengobatan modern yang kita kenal saat ini telah dikembangkan berdasarkan potensi alam dan mengadopsi konsep pengetahuan dari pengobatan tradisional. Sedari dulu manusia mampu mengobati penyakit dengan memanfaatkan hasil alam.

Selama berabad-abad, manusia mempercayai tabib dan pengobatan rumahan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Menurut laporan tentang Pengobatan Tradisional dan Komplementer yang dibuat WHO pada 2019, tercatat ada 170 negara melaporkan penggunaan pengobatan tradisional yang dilakukan oleh penduduknya.

Pengobatan tersebut antara lain akupunktur, obat herbal, obat tradisional Tiongkok, naturopati, homeopati, chiropraktik, dan ratusan jenis pengobatan tradisional lain.

Terkadang pengobatan tradisonal masih dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang, karena dianggap sebagai ilmu yang tak berdasar.

BACA JUGA:Kesal karena Sering Mengalami Insomnia, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Lakukan 5 Hal ini Sebelum Tidur, Dijamin Nyenyak

Seiring berjalannya waktu praktik dan penggunaan obat tradisional mulai digantikan oleh pengobatan modern yang berbasis sains.

Namun, banyak yang kurang memahami bagaimana kontribusi pengobatan tradisional terhadap kemajuan sains dan pengobatan modern.

Para ilmuwan mengungkapkan bahwa ilmu dari obat tradisional banyak digunakan untuk membuat obat modern.

Sekitar 40 persen produk farmasi modern yang beredar saat ini mengambil bahan dasar herbal. Termasuk obat penting seperti Aspirin dan Artemisinin yang digunakan untuk obat malaria.

Sebelum ditemukannya Artemisinin sebagai obat malaria, ilmuwan sudah mencoba pengujian terhadap lebih dari 240 ribu senyawa.

Hasilnya nihil. Ilmuwan yang dipimpin oleh Tu Youyou akhirnya mencoba pengujian obat berdasarkan literatur medis Tiongkok.

Dari literatur itu, tim ilmuwan akhirnya menemukan petunjuk. Petunjuk tersebut menuntun para ilmuwan tersebut menuju keberhasilan.

BACA JUGA:Pelindung Cahaya Biru di Kacamata, Benarkah Benar-Benar Melindungi?

BACA JUGA:Ada Segudang Manfaat Minum Air Putih Hangat untuk Kesehatan Tubuh, Wajib Dicoba!

Hingga akhirnya pada 1971, Tu Youou, mendapati bahwa zat yang terkandung pada Artemisinin sangat efektif dalam mengobati malaria.

Sampai sekarang Artemisinin direkomendasikan oleh WHO sebagai pengobatan utama untuk malaria.

Tahun 2015 Tu Youyou dianugerahi hadiah Nobel di bidang Kedokteran karena temuannya yang menyelamatkan banyak nyawa. (*)

Aspirin juga menjadi bukti bagaimana alam dan ilmu pengetahuan mengenai pengobatan tradisional memberikan pengaruh kepada pengobatan modern.

Sejak 3.500 tahun lalu, kulit pohon Willow yang menjadi bahan dasar pembuatan Aspirin, telah digunakan oleh bangsa Sumeria dan Mesir sebagai pereda rasa nyeri.

Terdapat catatan dari Yunani kuno, bahwa kulit pohon Willow digunakan untuk meringankan rasa sakit saat melahirkan.

Hingga pada 1897, Felix Hoffman, seorang ahli kimia asal Jerman, mencampurkan kulit pohon Willow dengan beberapa senyawa lain. Hasilnya adalah Aspirin yang kita kenal sekarang.

Yoga dan akupunktur juga merupakan praktik pengobatan tradisional yang terbukti berhasil digunakan untuk mengatasi masalah kronis.

Praktik tersebut masih digunakan hingga sekarang. Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa nilai praktik pengobatan tradisional masih mendapatkan popularitas di era modern ini. (Nathan Gunawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: www.who.int