Gerakan Sejuta Kacamata Hadir di Surabaya, Bagikan Kacamata Baca Gratis
Wiji Rahayu didampingi kader kesehatan menjalani tes untuk menentukan ukuran kacamata baca yang sesuai.-Akhyar-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gerakan Sejuta Kacamata yang dimotori Yayasan Melihat Terang singgah ke Surabaya. Mereka membagikan 100 kacamata baca gratis di Hotel Cleo Jemursari, Surabaya, Sabtu, 19 Agustus 2023. Ada 100 orang dari keluarga prasejahtera yang mendapatkan kacamata gratis tersebut.
Peserta gerakan ini harus menjalani serangkaian tes untuk menentukan ukuran kacamata yang pas bagi mereka. Setelah itu baru mereka mendapatkan kacamata. Sasaran dari Gerakan Sejuta kacamata ini adalah masyarakat berusia di atas 40 tahun dan berasal dari keluarga prasejahtera. Sudah 10 tahun Yayasan Melihat Terang mengadakan gerakan tersebut di berbagai kota di Indonesia.
“Terutama masyarakat di wilayah 3T (termiskin, terpencil, terluar). Kacamata itu mereka anggap seperti barang mewah. Jika tidak diperhatikan, akhirnya yang terpikir oleh mereka nanti kelainan refraksi adalah hal yang biasa. Jadi tidak perlu diperiksa dan berpikir sudah bawaan, tujuan kita mengoreksi atau memeriksa kesehatan mata juga mencegah mereka dari kebutaan dini,” ucap Heribertus Denny, koordinator Gerakan Sejuta Kacamata Untuk Indonesia.
Sebenarnya acara ini merupakan pemanasan dari pembagian 1.000 kacamata gratis yang rencananya diadakan bulan depan bersama Kodam V/Brawijaya dan Harian Disway. Kader kesehatan dari berbagai daerah direkrut untuk dilatih memeriksa mata dan menentukan ukuran kacamata yang pas.
Gunawan menjalani pemeriksaan mata oleh relawan Gerakan Sejuta Kacamata di Hotel Cleo, Jemursari.-Akhyar-Harian Disway-
Ada 48 kader kesehatan yang diterjunkan kemarin. Mereka baru saja mendapat pelatihan dan langsung praktik dengan disupervisi oleh tim dokter. Selain memeriksa mata, para kader kesehatan ini juga mengampanyekan donor selaput kornea mata.
"Ini penting karena selaput kornea mata orang meninggal itu bisa digunakan untuk empat pasang mata. Jadi setelah meninggal kita masih bermanfaat bagi orang lain," kata Denny.
Eko Sumarlin dipandu relawan Gerakan Sejuta Kacamata untuk mengukur kacamata baca yang sesuai untunya.-Akhyar-Harian Disway-
Di antara relawan kader kesehatan terdapat dua orang warga negara asing. Scott dan Rachel, keduanya berasal dari Amerika Serikat dan tinggal di Malang.
"Saya suka membantu orang-orang dan mendapat kesempatan yang luar biasa dalam pelatihan dan praktik kesehatan mata. Pengalaman yang sangat baik," ucap Scott. "Kami begitu excited ikut pelatihan danbisa belajar tentang mata," timpal Rachel. (Riviera Michelle)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: