Kisah Jusuf Ronodipuro Membujuk Bung Karno Untuk Merekam Ulang Pembacaan Naskah Proklamasi

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Momen sakral pembacaan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 hanya diabadikan melalui foto. 

Lalu darimanakah rekaman suara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tersebut? Rekaman tersebut ternyata diproduksi tahun 1951 oleh Radio Republik Indonesia (RRI). 

Tokoh RRI yang membidani perekaman tersebut adalah Jusuf Ronodipuro. Seorang tokoh pejuang kemerdekaan yang bergerak di bidang teknologi penyiaran. 

Jusuf merasa, bahwa rekaman suara pembacaan naskah Proklamasi sangat dibutuhkan sebagai arsip sejarah bagi generasi mendatang. 

BACA JUGA:Rekaman Suara Proklamasi Kemerdekaan Ternyata Tidak Asli. Baru Diambil Tahun 1951

Untuk itu, ia berinisiatif untuk mendatangi Presiden Soekarno agar mau melakukan perekaman ulang. 

Namun, upaya tersebut tidak berjalan mulus. Saat ide tersebut dilontarkan, Presiden menolak. 

Menurut Bung Karno, proklamasi kemerdekaan RI adalah sesuatu sakral tidak bisa diulang-ulang. 

"Proklamasi itu hanya satu kali," kata Bung Karno dengan nada tinggi kepada Jusuf Ronodipuro. 

Meski sempat menciut akibat ucapan Sang Proklamator, ia tetap bersikukuh pada pendiriannya agar Soekarno tetap melakukan perekaman ulang suara ini dengan tujuan untuk kepentingan sejarah terutama bagi generasi muda selanjutnya.

Namun Soekarno tergerak karena mengingat bagaimana perjuangan Jusuf Ronodipuro saat menyiarkan kemerdekaan ketika 17 Agustus 1945. 

BACA JUGA:Kronologi Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan RI di Surabaya Tahun 1945

Pada hari tersebut memang memang proklamasi kemerdekaan RI tidak diketahui secara masif oleh rakyat Indonesia. 

Masa itu Jusuf Ronodipuro hanyalah wartawan radio Hoso Kyoko yang juga tidak mengetahui kemerdekaan Indonesia akan diproklamirkan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. 

Sumber: