Endo, Penguasa Lini Tengah Bundesliga
WATARU ENDO sudah langsung bermain ketika Liverpool berhadapan dengan Bournemouth akhir pekan lalu. Ia memang baru diturunkan pada menit ke-63. Kans itu datang ketika Alexis Mac Allister mendapat kartu merah. Media Inggris sekelas Daily Mail memberikan an--
INI adalah transfer yang tidak menjadi berita utama seperti troli Chelsea untuk target Liverpool Moises Caicedo atau Romeo Lavia. Itu adalah kedatangan yang tidak menimbulkan perasaan sukacita seperti pemenang Piala Dunia Alexis Mac Allister atau pencipta uang besar Dominik Szoboszlai.
Nah, kepindahan Wataru Endo ke Merseyside Merah adalah sebuah bisnis yang masuk akal di sejumlah level. Kapten Jepang tersebut mengatakan, itu adalah momen spesial untuk melakukan debut prematurnya pada Sabtu. Ia masuk untuk memperkuat lini tengah Liverpool seusai kartu merah Mac Allister.
”Sungguh luar biasa bermain di sini. Sebuah perasaan yang luar biasa. Suasana yang hebat saat melakukan pemanasan dan para penggemar meneriakkan nama saya, Endo. Mereka membuat suasana yang spesial. Saya sangat senang bermain di Anfield,” tandas Endo seperti dikutip The Times, Senin, 21 Agutus 2023.
”Pada awal pekan saya bersiap untuk bermain di Bundesliga. Pada akhir pekan saya bermain di sini, di Anfield, di depan semua penggemar. Ini benar-benar gila. Saya praktis tidak punya waktu untuk melakukan latihan apa pun. Hanya satu hari. Situasinya benar-benar sulit, tapi itu istimewa bagi saya,” lanjutnya.
Wataru Endo, bagi sebagian orang, memang bukan siapa-siapa. Namun, coba telaahlah datanya secara kritis. Siapa pun akan terkesima dengan statistiknya. Luar biasa untuk pemain dari Asia Timur atau Timur Jauh.
Dibandingkan dengan gelandang Bundesliga lainnya dalam dua musim terakhir, mantan pemain Stuttgart itu menduduki peringkat tertinggi untuk penguasaan bola (254), kemenangan duel udara (219), sapuan (175), dan sapuan sundulan (105).
MANAJER Liverpool Jurgen Klopp sangat yakin statistik mentereng Wataru Endo dalam dua musim terakhirnya di Bundesliga bukanlah suatu kebetulan. Oleh karena itu, ia langsung meminta manajemen mengangkut Endo dari Stuttgart ke Liverpool.--
Ia menempati urutan kedua untuk sentuhan operan dan tekel. Dengan realitas lapangan seperti itu, Jurgen Klopp jelas sangat terpesona. Klopp tidak peduli ia dihujani kritik. Endo dianggap sebagai rekrutan panik.
”Ketika Anda melihatnya berlarian sekarang, tidak ada seorang pun yang akan mengatakan bahwa ia berusia 30 tahun,” ungkap Klopp pada Jumat.
BACA JUGA:Uston Terapkan Permainan Pragmatis, Persebaya dalam Tren Positif
Endo sendiri ternyata tidak buta literasi. Ia mengkuti dengan detail setiap proses saga transfer Caicedo dan Lavia yang kemudian justru memilih bergabung dengan Chelsea. Dalam hati kecilnya, ia benar-benar senang melihat dua langkah itu gagal. ”Sejujurnya, saya mengikuti berita Liverpool. Bahwa klub menginginkan seorang gelandang dan nomor 6,” ujarnya..
Endo mengatakan sebetulnya tahu diri. Ia sangat yakin Caicedo akan pergi ke Liverpool. Oleh karena itu, kapten timnas Jepang itu kaget setengah mati. Dalam hati kecilnya, ia berpikir, kegagalan tersebut adalah kesempatan besar untuknya. ”Mungkin saja begitu,” ucapnya.
Tetapi, ia juga tahu persis. Liverpool pasti membutuhkan seorang gelandang berpengalaman. Jordan Henderson dan Fabinho sudah pergi ke Arab Saudi. Hatinya dag-dig-dug ser ketika Bild memberitakan bahwa Klopp sangat senang melihat statistiknya dalam dua musim terakhir.
Kini ia mendapat kesempatan untuk menggantikan Hendo dengan Endo. Liverpool telah menemukan gelandang lain yang benar-benar percaya tidak ada tempat yang lebih baik untuk bermain sepak bola dengan nyaman dan akan memberikan segalanya untuk tim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: