Uston Terapkan Permainan Pragmatis, Persebaya dalam Tren Positif

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bersama Uston Nawawi, performa Persebaya mengalami peningkatan.

Sebelum ditangani coach Uston, Persebaya busung kemenangan dalam 5 laga. Semuanya itu berubah semenjak coach Uston menerapkan permainan pragmatis untuk Persebaya.

Apa itu permainan Pragmatis ? Coach Uston menerangkan bahwa sepak bola yang dilihat itu hasil akhir. Permainan bagus tidak menjadi jaminan untuk tim mendapat kemenangan.

“Sepak bola yang penting hasil akhir. Diserang itu tidak ada masalah, diserang kemudian menyerang. Intinya pemain belakang tidak kemasukan. Main bagus kalau tidak menang juga tidak dapat tiga poin,” kata pelatih sementara yang menggantikan posisi Aji Santoso itu.

BACA JUGA:Misi 3 Poin di Sleman: Tantangan Uston Membawa Persebaya ke Lima Besar Liga 1

BACA JUGA:Hore! Uston Nawawi Cetak Hattrick Kemenangan untuk Persebaya, Kalahkan PSM 1-0 di GBT

Dengan permainan pragmatis itu, Persebaya mulai membuka jalur kemenangan. Bahkan tiga kali beruntun.

Tren kemenangan Persebaya bermula ketika Persebaya bertandang ke Bekasi menantang Bhayangkara Presisi Indonesia FC. 

Saat itu Persebaya tertinggal lebih dulu 1-0, namun hasil akhir berbalik 2-1. Persebaya pun mencuri 3 poin di kandang The Guardians - julukan Bhayangkara Presisi Indonesia FC. 

Aksi Kasim Botan melewati Yance Sayuri (pemain PSM Makassar)-Instagram@officialpersebaya-

Sepekan setelahnya Persebaya bermain kandang melawan Persita. Di pertandingan itu, Persebaya sempat diprediksi akan kalah. Lantaran Persebaya belum pernah menang di Gelora Bung Tomo (GBT). 

Namun Persebaya menepis prediksi itu. Persebaya menang tipis 1-0, melalui gol Sho Yamamoto. Mental Reva Adi cs pun mulai naik.

Ujian coach Uston yang selanjutnya adalah melawan juara bertahan PSM Makassar di kandang. Persebaya lebih banyak diserang daripada menyerang di pertandingan itu.

Namun karena solidanya pertahanan Persebaya, Kenzo Nambu cs kesulitan mencetak gol. Malahan Persebaya berhasil mencetak gol kemenangan dari kaki Song Ui-Yong.

Sumber: