Indonesia Masih Pikir-Pikir Untuk Gabung BRICS

Indonesia Masih Pikir-Pikir Untuk Gabung BRICS

HADIRI KTT BRICS: Presiden Jokowi menuruni pesawat di Bandara OR Tambo Johannesburg untuk menghadiri KTT BRICS ke -15-Set-

JOHANNESBURG, HARIAN DISWAY - Dalam rangkaian lawatan ke Benua Afrika, Presiden RI Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 yang digelar di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan. 

Konferensi kelompok ekonomi negara-negara yang terdiri dari Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan tersebut dihelat pada Kamis, 24 Agustus 2023.  

Sudah sejak lama Indonesia dirumorkan akan masuk menjadi anggota kelompok ekonomi yang bercita-cita menjadi rival dari kelompok G7 yang diisi oleh mayoritas negara Barat ini. 

BACA JUGA:Kali Pertama dalam Sembilan Tahun Jokowi Kunjungi Afrika, Agenda Apa?

Meski demikian, selepas konferensi tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan pihaknya masih belum mau buru-buru untuk bergabung dengan organisasi yang berisikan negara-negara dengan emerging economy tercepat tersebut. 

Jokowi menyatakan masih akan mengkaji serta memempertimbangkan keikutsertaannya untuk menjadi anggota BRICS

“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” ucap Presiden.

Menurut Jokowi, meskipun demikian hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS saat ini sudah dinilai sangat baik khususnya dalam bidang ekonomi.

BACA JUGA:Indonesia Bikin Grand Design Pembangunan untuk Afrika

“Hubungan kita dengan kelima anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi,” ungkapnya.

Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa salah satu proses yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS adalah dengan menyampaikan surat expression of interest. 

Presiden mengungkapkan bahwa hingga saat ini Indonesia belum menyampaikan surat tersebut.

“Untuk menjadi anggota baru dari BRICS suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest, semua harus menyampaikan surat itu, dan sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut,” tegas Presiden.

BACA JUGA:Pertamina Amankan Perjanjian Bisnis Energi di Tanzania dan Kenya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: