XPeng Beli Didi, Ingin Bikin Mobil Pintar Anyar Tahun Depan

XPeng Beli Didi, Ingin Bikin Mobil Pintar Anyar Tahun Depan

MOBIL XPENG X9 dipamerkan dalam ajang Shanghai International Automobile Industry Exhibition di Shanghai, 19 April 2023.-Hector Retamal-AFP-

BEIJING, HARIAN DISWAY – Ekspansi bisnis XPeng, raksasa mobil listrik asal Tiongkok, cukup mengejutkan. Pada Senin, 28 Agustus 2023, mereka mengumumkan pembelian anak perusahaan Didi, platform taksi daring di Tiongkok. Itu adalah langkah awal untuk melahirkan mobil listrik pintar tahun depan.

Pembelian saham tersebut terjadi di Bursa Saham Hong Kong. Nilai akuisisinya adalah USD 744 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun.

Dalam kesepakatan tersebut, XPeng akan bekerja sama dengan Didi untuk memproduksi mobil listrik pintar yang murah. Proyek itu disebut MONA dan dimulai pada 2024.

Dalam pernyataannya, mereka akan meluncurkan model anyar dengan harga sekitar 150 ribu yuan (kurang lebih Rp 313 juta). Harga itu lebih murah ketimbang banderol mobil-mobil XPeng selama ini. Model ini diperkirakan sudah meluncur ke pasar pada 2024. Dan CEO XPeng He Xiaopeng menarget model tersebut laku sekitar 100 ribu unit di awal penjualan.

"Mobil listrik baru itu tidak hanya meningkatkan skala penjualan kami. Tetapi juga mempercepat adopsi teknologi mobil listrik pintar kami di segmen pasar massal. Sehingga, teknologi kami bisa sampai kepada basis pelanggan yang jauh lebih luas," kata He.
 

Didi pun akan menyokong kesepakatan tersebut. Mereka siap mendukung MONA untuk menjangkau pasar otomotif Tiongkok secara luas.

Dengan pembelian itu, Didi akan memperoleh sekitar 3,25 persen saham XPeng.
 

MOBIL TERBANG XPeng AeroHT memukau pengunjung Beyond Expo 2023 di Macau, 10 Mei 2023.-EDUARDO LEAL-AFP-

Cheng Wei, CEO Didi, mengatakan bahwa perusahaan taksi online ini fokus pada bidang-bidang kerja sama yang membuat industri mobil listrik kian memasyarakat. Bidang-bidang kerja sama itu mencakup pemasaran, layanan pendanaan dan asuransi, serta pengisian daya, robotaxi, dan ekspansi pasar internasional.

Dan ternyata, publik merespons positif. Saham XPeng pun naik hampir 13 persen pada sesi penjualan senin.

Apresiasi itu memang masuk akal. Sebab, XPeng adalah salah satu produsen mobil listrik yang sangat pesat di Tiongkok. Bahkan, disebut-sebut sebagai saingan Tesla. Dan dengan menggandeng Didi, mereka sudah menghilangkan satu kompetitor potensial plus menguasai akses ke teknologi canggihnya.

Ya, Didi memang punya kekuatan besar di bidang teknologi mengemudi. Taksi daring itu punya armada taksi robot yang bisa meluncur sendiri tanpa pengemudi. Mereka juga punya anak perusahaan yang merancang kendaraan listrik.

Didirikan di Provinsi Guangdong pada 2015, XPeng adalah salah satu dari puluhan start-up Tiongkok yang memanfaatkan booming kendaraan listrik di negeri itu. Booming pembelian itu dipicu oleh subsidi pembelian yang besar. Sehingga, produk mobil listrik dari perusahaan baru semacam XPeng, BYD, dan Nio pun laris manis.
 
XPeng juga sudah merambah Eropa. Perusahaan dengan 14.400 karyawan itu bahkan punya kantor di Silicon Valley dan Amsterdam.

XPeng menjual 41.435 kendaraan dalam paro pertama 2023. Turun 40 persen dibanding tahun sebelumnya.

Roy Lu, seorang analis otomotif berbasis di Shanghai, mengatakan bahwa kesepakatan itu menjanjikan. ’’Perkawinan’’ itu membuat XPeng fokus membangun teknologi mengemudi otonom. Sedangkan Didi yang menguasai bisnis taksi online sudah sangat mumpuni untuk pengumpulan data lapangan.
 

TAKSI PINTAR milik Didi Chuxing melaju di jalanan Shanghai, Tiongkok, Juli 2022.-Hector Retamal-AFP-

Kerja sama antara keduanya juga menandakan akhir ambisi Didi untuk terjun ke dalam industri mobil listrik pintar. Padahal, tahun lalu Didi dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk masuk ke industri otomotif. Proyek itu sudah diberi nama: Da Vinci. Tetapi, pembelian oleh XPeng itu bisa jadi mengakhiri ambisi tersebut.

Kesepakatan dengan Didi adalah langkah besar kedua XPeng dalam kurun waktu sekitar sebulan. Pada 26 Juli 2024, mereka juga melepas 4,99 persen sahamnya ke Volkswagen dengan nilai USD 700 juta. Kerja sama itu akan menghasilkan dua kendaraan listrik berukuran sedang pada 2026.

 

Model-model tersebut akan menggunakan kerangka Volkswagen sambil memanfaatkan teknologi Xpeng dalam perangkat lunak dan pengemudi otonom. Kita tunggu… (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: