Waduh, Polusi Udara Ternyata Bisa Memperpendek Usia: Studi Kasus India
Polusi udara perpendek usia: warga New Delhi India berjalan di tengah pekatnya kabut polusi pada Februari 2023 lalu-Arun Sankar/AFP-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama menyebut bahwa hidup di tengah polusi udara bisa memperpendek harapan hidup.
Hal ini setidaknya ia lihat saat masih bertugas di New Delhi India sebagai Direktur Penyakit Menular WHO,
Tjandra menuturkan, pada 29 Agustus lalu University of Chicago's Energy Policy Institute mengeluarkan hasil penelitian Air Quality Life Index (AQLI) study untuk India dan sekitarnya.
Penelitian AQLI ini menganalisa dampak polusi pada usia harapan hidup (life expectancy) pada penduduk India yang tinggal di kawasan dengan udara tercemar.
BACA JUGA:Ditunjuk Pimpin Upaya Penanganan Polusi Udara, Luhut Lancarkan Perang Melawan Polusi
Publikasi 29 Agustus 2023 ini adalah analisa berdasar data tahun 2021, dimana pada tahun itu kadar rata-rata tahunan (yearly average) partikulat PM2.5 di New Delhi adalah 126.5 mikrogram per meter kubik,
Jumlah ini artinya lebih 25 kali dari batas rekomendasi WHO yakni 5 mikrogram per meter kubik. Angka bahan partikulat juga tercatat tinggi di New Delhi pada tahun 2021 itu.
Tingginya kadar polusi udara 2021 itu ternyata memberi dampak penurunan rentang usia (life span) penduduk New Delhi menjadi lebih pendek 11,9 tahun, kalau digunakan batas aman menurut WHO.
“Dengan kata lain, kalau menggunakan data standar polusi nasional India maka penduduk New Delhi dapat kehilangan usia harapan hidup selama 8,5 tahun,” kata Tjandra.
BACA JUGA:Dicky Budiman: Strategi 6M 1S Kemenkes Tidak Atasi Polusi Hingga ke Akarnya
Penelitian ini juga menyajikan kesimpulan bahwa polusi bahan partikulat merupakan risiko terbesar yang mengancam kesehatan di India,
Bahkan melebihi dampak penyakit kardiovaskuler dan malnutrisi maternal dalam hal penurunan angka usia harapan hidup.
Secara rata-rata, penduduk India kehilangan 5,3 tahun usia harapan hidupnya akibat polusi partikel, sementara angka kehilangan usia harapan hidup akibat penyakit kardiovaskuler adalah 4,5 tahun.
Sementara kehilangan angka harapan hidup karena malnutrisi maternal dan bayi adalah 1,8 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: