Soal Capres dan Kepala Daerah Paling Jawa di Tanah Jawa

Soal Capres dan Kepala Daerah Paling Jawa di Tanah Jawa

Ilustrasi kepala daerah paling Jawa di tanah Jawa.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

KEJUTAN di sekitar pemilihan presiden sebetulnya sangat menarik untuk dikulik. Apalagi, setelah ada yang merasa dikhianati Anies Rasyid Baswedan, bakal calon presiden dari Nasdem yang kemudian menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

Itu jelas kejutan. Banyak yang tidak menduga sebelumnya. Anies yang sudah lama ”pacaran” dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tiba-tiba ”menikah” dengan orang lain. Atau, harus ”kawin paksa” dengan pilihan ”orang tua” Ketum Nasdem Surya Paloh.

Maka, wajar kalau kemudian Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meradang. Ia merasa dikhianati Anies dan partai koalisi lainnya. Sampai ia menjuluki mereka dengan sebutan musang berbulu domba. Menilai Anies tidak jujur juga.

BACA JUGA:Deg-degan Anies-Imin

BACA JUGA:Desentralisasi Ganjar vs Menteri Kota Anies

Reaksi yang berbeda keluar dari Prabowo Subianto. Bakal calon presiden dari Gerindra yang sudah lama menjalin ”kasih” dengan Cak Imin –panggilan akrab Muhaimin Iskandar. Ia tak begitu meradang meski ditinggal ”kawin” oleh Cak Imin setelah direngkuh Ketum Nasdem Surya Paloh.

Barangkali Prabowo woles ditinggal Cak Imin karena sudah punya pacar baru. Bahkan, tak hanya satu. Langsung dua partai pemilik kursi di parlemen: PAN dan Golkar. Juga, partai nonparlemen yang selama ini dekat dengannya: PBB, Partai Gelora, dan Garuda. Plus PSI. 

Yang anteng justru PDI Perjuangan. Partai berlambang banteng moncong putih pengusung capres Ganjar Pranowo itu tak bingung cari partai lain karena bisa mengusung calon secara mandiri. Tinggal mencarikan pasangan Ganjar yang cocok dan bisa memenangkan pertarungan.

BACA JUGA:Anies dan Reshuffle Rabu Pon

BACA JUGA:Pendamping Anies

Namun, biarlah dinamika capres itu berlangsung. Toh, pilpres masih akan berlangsung tahun depan. Bulan Februari 2024. Saya ikut senang karena tiga dari calon presiden dan wakil presiden yang sudah dideklarasikan sesama alumni UGM. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Muhaimin Iskandar.

Bagi saya, kalau alumni UGM menjadi capres atau cawapres, itu sudah biasa. Sebelumnya menyumbangkan seorang Wakil Presiden Boediono. Ia menjadi wakil Presiden SBY. Setelah itu, UGM ”mewakafkan” seorang alumnusnya bernama Joko Widodo menjadi presiden dua periode.

Kalau tidak ada dinamika mengejutkan sampai dengan masa pendaftaran calon Oktober mendatang, selain Prabowo, pilpres tahun depan bisa dibilang ”all UGM man”. Jika alumnus UGM yang terpilih, juga bisa dipastikan akan banyak menteri dari kampus itu. Seperti halnya dua periode sekarang ini.

BACA JUGA:Cawe-Cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: