Menkes Ajak Ibu-Ibu TP PKK Tingkatkan Masyarakat yang Sehat Dimulai dari Lingkungan Keluarga
Potret Budi G. Sadikin selaku Menteri Kesehatan dalam kata sambutannya di Rapat Koordinasi Nasional Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga -Kementerian Kesehatan RI-sehatnegeriku.kemkes.go.id
HARIAN DISWAY- Budi G. Sadikin ajak Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) pada tanggal 11 September kemarin di Jakarta. Hal itu dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Hal itu bisa dimulai dalam menjaga kesehatan keluarga. Lingkungan terkecil yang biasanya menjadi otoritas utama setiap orang untuk dilindungi.
Demi memajukan bangsa, setiap orang harus mengubah mindset mereka. Bukan mengobati keluarga yang sakit, namun berfokus menjaga diri dan keluarga tetap sehat dan cegah penyakit.
“Mimpi saya tidak hanya sampai 300 ribu posyandu yang kita revitalisasi, tetapi saya mau turunkan ke 50 juta keluarga di Indonesia, tidak hanya kadernya tapi juga ibu di seluruh Indonesia (untuk menjaga kesehatan),” ungkap Budi, sapaan akrabnya.
BACA JUGA: Empat Rekomendasi Menerapkan Pola Hidup Sehat Berdasar Penelitian Ilmuwan
Budi ingin Indonesia belajar dari negara tetangga. Singapura memiliki sebuah program. Program itu diwujudkan agar menjaga rakyatnya tetap sehat, bukan mengobati rakyatnya.
Selain itu, Jepang dikenal negara yang rata-rata usia hidup penduduknya tinggi. Padahal belanja kesehatannya per kapita rendah.
Di sisi lain, Budi menggapai impian Indonesia bisa menjadi negara yang high income country. Meningkatkan level Indonesia menjadi negara dengan berpendapatan tinggi di dunia global. Peluang pasti ada. Karena akan terjadi bonus demografi di tahun 2030-2035.
Maka dari itu, harapan itu diwujudkan dalam nota kesepahaman. Isinya mengenai Penguatan Upaya Kesehatan melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Sinergitas Pos Pelayanan Terpadu.
Budi selaku Menteri Kesehatan melakukan tanda tangan kedua belah pihak dengan Ketua Umum TP PKK. Seluruh hadirin Rapat Koordinasi Nasional Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga menjadi saksinya.
BACA JUGA: Tujuh Manfaat Berjalan Kaki bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
Terdapat 10 poin utama di dalam nota kesepahaman. Mulai dari penguatan upaya kesehatan masyarakat, penguatan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung program kesehatan, penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, penguatan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
Selain itu, ada penataan, pemberdayaan dan pendayagunaan posyandu, pembinaan karakter keluarga, pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga, penguatan ketahanan keluarga, kesehatan keluarga dan lingkungan, serta pertukaran data dan informasi.
“Ibu memegang peranan utama dan garda terdepan dalam memastikan upaya ini bisa berjalan. Dimulai dari pencegahan stunting hingga skrining kesehatan,” lanjut Budi, tertulis dalam situs resmi Kemenkes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id