Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi: Dampak Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu

Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi: Dampak Anak Lihat  Ayah Bunuh Ibu

Ilustrasi dampak anak lihat ayah bunuh ibu.- Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Si kembar ingat, mereka berdua menangis, berteriak: ”Mama-bebe, mama-bebe…” Salah satu dari kembar turun dari kursi mobil, ngumpet ke bawah jok. Kembar satu lagi keluar mobil, berlari ke sisi ibunda yang terbaring di rumput. Tapi, ibu sudah tidak responsif.

Kembar: ”Saya berdiri di sana, tepat di samping ibu saya. Saya memanggil namanya, dan dia tidak menjawab. Itu membuatku kesal. Ada darah di mana-mana.”

Mereka ingat merasakan pelukan tetangga yang menjemput mereka. Melihat lampu polisi dan kendaraan penyelamat yang berkerumun di lokasi kejadian. Juga, mendengar polisi memerintah si pembunuh: ”Jatuhkan pisau. Jatuhkan pisau…”

Kini (1986) si kembar sudah SMA. Mereka sibuk dengan tugas-tugas dan populer di teman-teman. ”Saya pikir kami tampil cukup bagus,” kata satu di antara mereka.

”Saya masih mengalami mimpi buruk,” kata salah satunya. ”Saya masih memikirkan terus-menerus. Itu akan tetap bersamaku. Mungkin sampai aku mati.”

Cinta ibu sepanjang jalan, cinta anak sepanjang penggalan. Tapi, si kembar mengingat cinta ibu pada mereka, sampai anak-anak itu mati. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: