Molnupiravir Picu Mutasi Covid-19? Ini Kata Ahli Virus..

Molnupiravir Picu Mutasi Covid-19? Ini Kata Ahli Virus..

Molnupiravir, Obat yang digunakan sebagai anti Covid-19-IGJ.id-

HARIAN DISWAY - Peneliti telah mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia dapat menyebabkan virus mengalami mutasi. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut menjadi lebih berbahaya setelah bermutasi.

Salah satu obat antivirus yang telah banyak digunakan selama pandemi, yaitu pil Molnupiravir yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Merck, telah menjadi fokus penelitian.

Molnupiravir awalnya dirancang untuk mencegah Covid-19 menjadi lebih parah pada individu yang rentan.

Obat ini diberikan dalam jangka waktu lima hari dan bekerja dengan cara menciptakan mutasi pada virus, melemahkan, dan membunuhnya.

Namun, penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Inggris telah mengungkapkan bahwa molnupiravir dapat menyebabkan mutasi pada virus, yang memungkinkan virus untuk bertahan dalam tubuh.

BACA JUGA:Kelurahan Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri: Jadi Pahlawan Saat Pandemi Covid-19

BACA JUGA:Ibu Negara Amerika Serikat Jill Biden Positif Covid-19

Ahli genetika dari Francis Crick Institute London, Sanderson, menekankan bahwa saat ini belum ada bukti kuat bahwa molnupiravir menciptakan varian virus yang lebih menular dan lebih berbahaya.

Ia juga menambahkan bahwa belum ada satu pun varian mutasi Covid-19 yang dapat secara langsung dikaitkan dengan obat tersebut.

Para peneliti telah melakukan survei untuk melacak bagaimana virus tersebut bermutasi selama pandemi.

Mereka menemukan tanda-tanda mutasi pada pasien yang telah mengkonsumsi molnupiravir.

Terutama pada tahun 2022, obat ini diresepkan dalam jumlah besar, dan ini telah mengakibatkan lonjakan yang signifikan dalam jumlah pasien dengan tanda-tanda mutasi, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Jepang.

Namun, negara-negara seperti Kanada dan Prancis yang menolak menggunakan molnupiravir tidak melaporkan tanda-tanda mutasi yang serupa.

BACA JUGA:Apartemen di Surabaya Terus Tumbuh, Sektor Properti Lolos Badai Pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: channel news asia