Peminat Mutiara Jepang Kaisei dari Mikimoto Dilayani Offline Hanya di Surabaya International Jewellery Fair 2023
Dua cincin perhiasan Jepang Kaisei yang menggunakan south sea pearl yakni mutiara yang tersebar di pantai selatan di beberapa negara Asia Tenggara. -Ahmad Rijaluddin-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dalam Surabaya International Jewellery Fair 2023 di Shangri-La Hotel, Surabaya, beragam perhiasan dipamerkan. Baik dalam dan luar negeri. Salah satunya produk mutiara asal Jepang di salah satu stan yakni Kaisei.
Sebuah perusahaan perhiasan berbasis mutiara di Jepang. Uniknya, selama pameran, semua stafnya mengenakan kimono bermotif bunga-bunga dan bawahan yang lebar.
Di Kaisei terdapat beragam produk perhiasan yang semuanya tersemat mutiara. Baik cincin, gelang, kalung, dan anting. Ada dua jenis mutiara di Kaisei yakni mutiara akoya dan mutiara south sea atau laut selatan.
"Kalau mutiara akoya itu khas Jepang. Sedangkan south sea adalah mutiara yang tersebar di pantai selatan di beberapa negara Asia Tenggara," ujar Ida Ayu Padma Saraswati, international manager Kaisei.
Dia lantas menunjukkan perbandingan antara kedua mutiara tersebut. Mutiara akoya lebih cerah, putih dan berkilau. Sedangkan mutiara laut selatan berwarna buram, tapi artistik. Untuk harganya tergantung bentuk dan ukuran.
Mutiara akoya dalam bentuk cincin harganya sekitar Rp 10 juta. Sedangkan mutiara laut selatan yang berbentuk kalung dengan emas dan berlian 0,12 karat, harganya Rp 26 juta.
Ada pula desain kalung berbandul mutiara akoya yang dihargai sekitar Rp 14 juta. Sedangkan untuk cincin, harganya Rp 9,2 juta.
Kaisei hadir secara offline hanya dalam event Surabaya International Jewellery Fair 2023. Jika ingin bertransaksi di luar event tersebut, maka dilakukan secara online.
"Selain event ini kami hanya melayani online. Langsung dari Jepang. Tapi tidak ribet karena semua ongkos pengiriman dari Jepang ke Indonesia itu gratis. Free shipping," ujar Jovanka Nathania, brand manager Kaisei.
BACA JUGA: Surabaya International Jewellery Fair 2023 Kembali Hadir di Hotel Shangri-La
Perusahaan itu adalah pengembangan dari kepeloporan inovasi mutiara akoya di Jepang oleh Kokichi Mikimoto.
Ia seorang pengusaha Jepang yang berjasa menciptakan mutiara budidaya pertama dan kemudian memulai industri mutiara budidaya dengan mendirikan perusahaan mutiara mewahnya: Mikimoto.
"Di tangan Kaisei, variasi beserta desainnya lebih dikembangkan lagi. Sehingga banyak pilihan," ujar Ida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: