Pengguna Mobil Bensin di Tiongkok Ingin Layanan Lebih

Pengguna Mobil Bensin di Tiongkok Ingin Layanan Lebih

MOBIL AUDI Q6 melintas di kawasan Xinchang, Zhejiang. Ia adalah mobil premium yang layanan purnajualnya paling memuaskan menurut konsumen Tiongkok.-China Daily-

BEIJING, HARIAN DISWAY – Layanan purnajual bagi pembeli mobil BBM di Tiongkok tahun ini memang sedikit lebih baik dibandingkan dengan 2022. Tetapi, menurut studi dari J.D. Power yang dirilis Kamis, 28 September 2023, para pengguna mobil berbahan bakar fosil itu ingin layanan yang lebih. Terlebih, pemilik mobil listrik benar-benar diservis habis-habisan.

Ya, pemilik mobil listrik memuji layanan yang sangat lancar dan terdigitalisasi. Benar-benar bikin iri.

Menurut J.D. Power, angka kepuasan pelanggan mobil BBM berada di angka 759 dari skala 1.000 poin tahun ini. Naik dua poin dibandingkan 2022. Itu berdasar data jajak pendapat kepada 37.889 pemilik kendaraan. Mereka adalah orang yang membeli mobil BBM antara Desember 2018-Mei 2022. Tersebar di 81 kota besar di seluruh Tiongkok.

Studi itu melibatkan 45 merek otomotif. Survei dilakukan pada Januari-Juni 2023.

Nah, tingkat kepuasan pemilik mobil premium juga meningkat 17 poin dibanding tahun lalu. Sekarang berada di angka 785. Sedangkan kepuasan untuk merek kelas menengah justru turun 2 poin menjadi 753.

BACA JUGA : Tergiur Pasar Mobil Listrik Tiongkok, VW Mantapkan Penetrasi

BACA JUGA : Tiongkok Punya 5,21 Juta Titik Pengisian Mobil Listrik

Mobil premium yang layanan purnajualnya paling memuaskan adalah Audi. Skornya 798. Setelah itu ada Land Rover dengan skor 786. Peringkat ketiga ada Cadillac dan Mercedes-Benz yang meraih skor masing-masing 785.

Sedangkan di pasar kelas menengah ada GAC-Honda yang meraih puncak. Ia disusul oleh Hongqi, GAC-Trumpchi, dan Geely.

Menurut J.D. Power, pemilik mobil menilai bahwa turunnya kepuasan itu karena layanan di bidang reservasi, kualitas servis berkala, dan layanan lainnya.

Kata Ann Xie, manajer J.D. Power China, layanan mobil itu sebenarnya tidak benar-benar turun. Tetapi, pengguna membandingkannya dengan layanan mobil listrik yang semakin gila-gilaan.

Artinya, kata Xie, produsen mobil BBM harus lebih proaktif untuk melayani konsumennya. Sebaiknya, servis ditingkatkan. Terutama dalam hal digitalisasi. (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: