Serunya Berkarikatur dalam Lokakarya Karikatur Pingki Ayako

Serunya Berkarikatur dalam Lokakarya Karikatur Pingki Ayako

Pingki Ayako (kiri) bersama modelnya Bayu Kabul (kanan) dalam lokakarya karikatur pada Rabu, 4 Oktober 2023 di Galeri DKS, Balai Pemuda Surabaya.-Nadia Aliya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Karikaturis sekaligus pelukis Pingki Ayako menggelar lokakarya karikatur di Galeri DKS, Balai Pemuda Surabaya. Dia menggunakan model pria bernama Bayu Kabul yang juga seorang pelukis.

Pingki menggunakan model Kabul karena perawakannya yang unik. Dari sisi wajah, bentuknya cenderung bulat dengan cambang dan kumis yang menjuntai.

"Rambut Mas Kabul ini keriting, tapi di bagian bawahnya keritingnya semakin tipis," ungkapnya, sembari menunjuk ujung demi ujung rambut modelnya.

BACA JUGA:Buka Pameran Lukisan Perdana, Perupa Hence Virgorina Lakukan Performance Art diiringi Musik dan Tari

BACA JUGA:Kontrasnya Dua Sisi Hence Virgorina yang Tertuang dalam Pameran Lukisan Dua Sisi

Sedangkan bola matanya tampak menonjol dan kelopak matanya sayu. Kemudian bibir bagian bawahnya lebih maju daripada bibir bagian atas.

Dalam karikatur, kekhasan-kekhasan wajah dan beberapa bagian dari fisik itu ditonjolkan.

Lokakarya karikatur itu merupakan bagian dari pameran bertajuk 30 Senti yang digelar pada 30 September hingga 4 Oktober 2023.Yakni pameran lukisan dengan ukuran media hanya 30x30cm saja.

"Materi karikatur ini sebagai penutup pameran kami. Sebagian besar yang turut serta pun adalah peserta pameran juga," ungkap perempuan 39 tahun itu.

Puluhan perupa ikut melukis karikatur dalam lokakarya itu. Kabul, yang berdiri di depan, tampak senyum-senyum ketika wajahnya dituangkan dalam kertas. Beberapa pelukis juga bergurau tentang fisik wajah Kabul.

"Eh, bulu matanya ternyata lentik. Coba kedip," kata perupa Miko Monomorio. Yang bersangkutan pun menurut, tentu sambil tertawa.

Perupa paling senior, Taufik Kamajaya yang akrab disapa Mbah Te, rupanya kesulitan menghilangkan unsur realisme-nya.

"Ternyata susah juga. Kalau awalnya sering melukis realis lalu ke karikatur, realisnya sulit hilang," ungkap perupa 72 tahun itu.

Itu pula yang dirasakan Syaiful Mujib. Arah goresannya justru mengarah ke karakter karikatur seperti yang dicontohkan Pingki.

Karikatur milik Pingki begitu menonjolkan dua bola mata Kabul. Lantas melebih-lebihkan bagian bibir serta dagu. Tak banyak arsiran, lebih seperti sketsa.

Arsiran yang dibutuhkan hanya untuk membuat efek keriting pada rambut figur.

Pingky menjelaskan bahwa karikatur merupakan penggambaran objek konkret dengan melebih-lebihkan bentuk fisik yang jadi ciri khas objek tersebut.

"Namun, karikatur sebenarnya dapat digolongkan ke dalam genre realisme. Hanya saja ada bagian fisik yang dibuat hiperbolik," terangnya.

Sebanyak lebih dari 15 karya karikatur terkumpul. Lokakarya tersebut membangkitkan kembali semangat berkarya para perupa, sekaligus memberi wawasan tentang seni karikatur.

Pingki memungkasi acara tersebut dengan mengatakan, "Karikatur adalah seninya orang-orang dengan selera humor tinggi." (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: