Rais Am PBNU Singgung Era Disrupsi: Pembohong Lebih Dipercaya daripada yang Jujur

Rais Am PBNU Singgung Era Disrupsi: Pembohong Lebih Dipercaya daripada yang Jujur

Rais Am PBNU Kh. Miftachul Akhyar berbicara soal era disrupsi yang membuat yang benar dan yang salah menjadi samar-TVNU-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, sangat kuatir akan dampak negatif dari masa-masa penuh disrupsi yang kini melanda masyarakat. 

Hal tersebut dilontarkan oleh pemimpin tertinggi organisasi Nahdlatul Ulama (NU) tersebut pada sebuah forum di Surabaya, Minggu, 8 Oktober 2023. 

Miftach menyebut, demikian negatifnya masa penuh ketidakmenentuan hari-hari ini, hingga sebagian masyarakat lebih percaya kepada para pendusta dibanding kepada pemegang amanat.

BACA JUGA:Wasekjen PBNU HM Najib Azca: Awas Generasi Ababil Rentan Terperosok Ideologi Islam Garis Keras!

Masa penuh disrupsi ini, kata Kiai Mif--sapaan Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah, Kedung Tarukan, Surabaya itu, ditandai dengan kesamaran antara yang benar (haq) dengan yang batil. 

"Zaman disrupsi menjadikan sahibul amanah (orang yang bisa dipercaya), justru kalah dengan para pembohong,” katanya saat membuka event "Ngaji Revolusi Mental" yang digelar PBNU bekerjasama dengan Kemenko PMK, di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Kedung Tarukan Surabaya. 

Miftach yang terpilih menjadi Rais Am pada Muktamar NU ke 34 di Lampung, awal 2022 lalu menegaskan bahwa umat islam, terutama kaum santri, harus bisa mengekang dan mengendalikan diri di zaman disrupsi ini dengan mengedepankan akhlak. 

BACA JUGA:Kasus Jessica Wongso: Ahli Forensik Djaja Surya Atmadja Yakin yang Bunuh Mirna Salihin Bukan Sianida

“Akhlak akan menjadi pijakan kita bermasyarakat di tengah zaman yang terus berubah," katanya. 

Ngaji Revolusi Mental ini mengangkat sejumlah tema terkait nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia, seperti gotong royong, etos kerja dan integritas kepribadian.

Dalam sambutannya, Ketua Penyelenggara PBNU, H Choirul Sholeh Rasyid, menjelaskan bahwa kegiatan "Ngaji Revolusi Mental" merupakan perwujudan kerjasama PBNU dengan Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. 

"Kegiatan ini  akan terus berlanjut diadakan di pesantren-pesantren dan madrasah-madrasah," tuturnya.(*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: