Semakin Membabi Buta, Israel Jatuhkan Bom “Fosfor Putih” Ke Pemukiman Padat Penduduk di Gaza

Semakin Membabi Buta, Israel Jatuhkan Bom “Fosfor Putih” Ke Pemukiman Padat Penduduk di Gaza

Israel sudah gunakan bom fosfor sejak 2007 lalu dan kembali digunakan tahun 2023 di Gaza.-X: @pmofa -

HARIAN DISWAY - Pada Hari Selasa, 10 Oktober 2023 lalu, Israel dilaporkan menggunakan amunisi dengan kandungan "Fosfor Putih" dalam melancarkan serang balik ke wilayah Gaza.

Penggunaan amunisi berbahan fosfor putih telah dilarang dalam Konvensi PBB di Jenewa, Swiss pada tahun 1980.

Kementerian Luar Negeri Palestina merilis laporan berisi video dan gambar dimana serangan udara Israel menggunakan bahan terlarang “fosfor putih” selama pengeboman di Gaza pada hari Selasa 10 Oktober 2023 lalu.

Menurut laporan tersebut, bahan itu telah digunakan dalam serangan di Kompleks Al-Karama, wilayah perumahan yang dihuni oleh ratusan warga di Gaza Utara.

BACA JUGA:Israel Memakai Bom Fosfor Putih Terlarang di Gaza, Simak Cara Kerjanya...

“Persenjataan dan pesawat tempur milik Israel tersebut menggunakan bahan fosfor putih yang dilarang secara internasional untuk menghancurkan kawasan Al-Karama di barat laut Kota Gaza dengan serangkaian serangan udara terus menerus,” tulis @pmofa, akun resmi kementerian luar negeri Palestina tersebut di X (yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter) pada Selasa 10 Oktober 2023 malam.

“Terdapat korban jiwa dan lainnya luka-luka, sementara ambulans dan kendaraan pembantu lainnya tidak dapat mencapai daerah tersebut karena intensitas serangan udara yang tinggi dan rusaknya jalan-jalan utama,” lanjut postingan tersebut.

Serangan Al-Karama

Menurut saksi mata yang berada di area tersebut, pesawat tempur dan unit pasukan Israel menjatuhkan sekitar 100 bom di kawasan tersebut saat warga masih berada di dalam rumah mereka.

Serangan-serangan tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa dan di tempat kejadian itu mayat-mayat tergeletak di jalanan pada Rabu pagi, sekitar 12 jam setelah serangan pertama itu dimulai.

Dikutip dari Middle East Eye, pada hari Selasa 10 Oktober 2023 lalu, Abdelaziz Helo, seorang warga yang selamat dari upaya pengeboman tersebut mengatakan bahwa pengeboman itu sangat kejam karena tidak ada peringatan terlebih dahulu dan juga tidak pandang bulu.

BACA JUGA:Israel Memutus Aliran Listrik dan Air, Erdogan Sebut Serangan Pembalasan Israel Sebagai Pembantaian

"Saat bom-bom itu menghujani kawasan itu, orang-orang tengah berada di dalam rumah mereka dan mereka berteriak secara histeris. Serangan bom tersebut menciptakan kobaran api yang sangat besar sehingga membuat para perempuan, anak-anak, bahkan laki-laki sekalipun tidak dapat melarikan diri dari area tersebut," katanya.

Pengeboman ini terjadi ketika Israel bersiap untuk melakukan invasi darat ke wilayah yang terkepung, setelah memutus pasokan bahan bakar, air, dan makanan ke wilayah Gaza bagian utara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: