LRT Jabodebek Layani 2 Juta Penumpang Dalam 3 Bulan, Kemenhub Obral Tarif Promo untuk Weekend

LRT Jabodebek Layani 2 Juta Penumpang Dalam 3 Bulan, Kemenhub Obral Tarif Promo untuk Weekend

Pemandangan dari dalam kabin kontrol kereta LRT. Kemenhub menetapkan tarif promo pada akhir pekan untuk lebih menarik minat penumpang-BKIP Kemenhub-

JAKARTA, HARIAN DISWAY – 3 bulan beroperasi, sistem transportasi berbasis rel Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek telah melayani lebih dari 2 juta penumpang. 

Data tersebut dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. Rinciannya, LRT Jabodebek telah melayani 2.0006.588 orang penumpang pada kurun waktu 28 Agustus hingga 11 Oktober 2023.  

Untuk lebih meningkatkan okupansi penumpang, DJKA Kemenhub telah menetapkan tarif promo LRT untuk perjalanan pada akhir pekan. 

Tarif promo ini juga didasarkan pada evaluasi layanan LRT Jabodebek yang disampaikan oleh Kemenhub pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

BACA JUGA:LRT Bali Mulai Dibangun 2024, Simak Rute dan Tarifnya  


LRT Jakarta buka lowongan kerja bagi lulusan D3 dan S1-LRT Jakarta/Instagram-

Jubir Kemenhub Adita Irawati mengungkapkan, berdasarkan evaluasi tersebut, pihaknya merasa perlu melakukan perubahan tarif untuk mengakomodasi dan memberi kesempatan yang lebih luas pada masyarakat yang belum sempat mencoba menaiki LRT Jabodetabek. 

“Khususnya bagi yang ingin bepergian dan berwisata  menggunakan moda ini di akhir pekan," kata Adita di Jakarta pada Sabtu.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menyebutkan bahwa pasca dilakukan evaluasi, didapati bahwa penumpang LRT Jabodebek didominasi oleh penumpang yang melakukan perjalanan dengan jarak 12 hingga 33 kilometer.  

Dari evaluasi tersebut, diketahui bahwa sebanyak 70,81 persen penumpang membayar tarif maksimal untuk jarak terjauh. Yakni Rp 5.000 untuk 5 km pertama, serta ditambah Rp 700 untuk setiap km berikutnya. 

BACA JUGA:Tarif LRT Jakarta Disubsidi 36 Persen, 5 Km Pertama Bayar Rp 5 Ribu

Kemudian disesuaikan lagi menjadi Rp. 3.000 untuk 5 km pertama, kemudian ditambah Rp 700 untuk km selanjutnya dengan batas maksimal Rp 20.000.

Untuk itu, kata Risal, pihaknya mempertimbangkan untuk ditetapkan tarif batas atas maksimal LRT Jabodebek. 

“Kami pertimbangkan agar batas atas tarif maksimal LRT Jabodebek dapat diturunkan sehingga tidak memberatkan penumpang jarak jauh yang menjadi pelanggan mayoritas layanan ini,” urai Risal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: