Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (1): Pembuktian Jargon Pasukan Elang

Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (1): Pembuktian Jargon Pasukan Elang

Auditorium Perpustakaan Nasional tempat peluncuran enam buku Elang Nuswantara. Disaksikantak kurang dari 200 orang yang hadir. Di antaranya datang dari jauh seperti Malang, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Solo, Semarang, Belitung, Kuningan, Bandung, Tasikma-Elang Nuswantara-

HARIAN DISWAY - Enam buku lahir dari 300 penulis Elang Nuswantara. Peluncurannya dirayakan di Auditorium Perpustakaan Nasional, pada 14 Oktober 2023. Acara itu membuktikan jargon Elang Nuswantara memang bernas.

Eksistensi Elang Nuswantara, komunitas penulis berbasis kearifan lokal Nuswantara yang beranggotakan para pejuang literasi budaya dari Indonesia timur sampai barat, makin kokoh dengan karyanya. Langsung dengan enam buku yang diampu oleh novelis Kirana Kejora. Apa saja judulnya?

Bekerja sama dengan Miyaz Script Agency dan Azkiya Publising, Pasukan Elang Merah Savana menerbitkan Rembulan dalam Pangkuan Savana buku antologi puisi moderen. Yang menarik, di setiap puisi itu memuat minimal dua kata dari bahasa Nuswantara.
Enam buku yang diluncurkan bersamaan hasil kerja keras Pasukan Elang Merah Savana, Pasukan Elang Kembara Ayah, Pasukan Elang Kembara Sahabat, dan Pasukan Elang Biru Bantala. -Elang Nuswantara-

BACA JUGA: Dalam Buku Puisi ”Tiga Kitab” Karya Soe Tjen Marching Kulik tentang Bapa Kami dan ’98

Dikoordinir Dandelion Publisher, Pasukan Elang Kembara Ayah melahirkan buku antologi cerpen bertema ayah dalam judul Ayah Pemilik Kasih Tersembuyi.

Pasukan Elang Kembara Sahabat punya tiga buku sekaligus. Trilogi sahabat berjudul Terima Kasih Telah Setia, antologi cerpen persahabatan dengan benda; Kamu Tak Pernah Melukai, antologi cerpen persahabatan dengan flora/fauna; Jangan Lelah Menemaniku, antologi persahabatan dengan manusia.

Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis mengerahkan Pasukan Elang Biru Bantala untuk berkarya dalam Ketika Bantala Bicara Cinta. Sebuah buku antologi travel notes berbasis konservasi alam Nuswantara.

Saat diluncurkan bersamaan, beragam sambutan dan testimoni dari pihak pemerintah maupunpenggiat literasi pun datang.

Ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. dan Ketua Tim Subsektor Aplikasi, Film, Animasi dan Video, Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Penerbitan, Periklanan, Televisi dan Radio Kemenparekraf Feriandy, SSTP., M.Si.

Ada pula Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas RI Drs. Agus Sutoyo, M.Si., Pamong Budaya Kemendikbudristek, Dewi Yulianti, S.IP., M.Hum, Subkoordinator Layanan Referensi Perpusnas RI Yuli Maryani, S.Sos., M.Si, penggiat literasi Gemar Community Denny Widya CBC. “Dari mereka inilah ada banyak informasi dan ilmu baru yang inovatif,” ujar ketua panitia Rati.

BACA JUGA: 'Menerbangkan' Tiga Buku, Elang Nuswantara Ingatkan Menulis Budaya dan Alam Indonesia dengan Sepenuh Rasa

Dalam acara bertabur hadiah dan diramaikan bazar beragam produk para creativepreneur itu, tak kurang 200 orang hadir. Di antaranya para penulis Elang Nuswantara yang datang dari jauh. Malang, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Solo, Semarang, Belitung, Kuningan, Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi, dan Jabodetabek.

Berlangsung mulai pukul 08.00 WIB, layar berukuran 19x6 meter yang berada di panggung sebelumnya tak henti-hentinya menayangkan beragam book trailer enam buku yang diluncurkan. Dengan cara itu para tamu sudah terkesan dengan perhelatan agung sebuah buku itu sejak awal. 

Hingga Eka Dhinie sebagai MC, menghantar acara. Sebelum doa bersama, Lagu Indonesia Raya tiga stanza bergema di ruangan teater bernuansa merah, biru, dan ungu, dipimpin oleh Novi Herdiani. Lantas menarilah Maulidini Rizki Aulia dalam tarian Sunda berjudul Jalatunda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: