Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (1): Pembuktian Jargon Pasukan Elang

Parade Peluncuran 6 Buku Filmis Elang Nuswantara (1): Pembuktian Jargon Pasukan Elang

Auditorium Perpustakaan Nasional tempat peluncuran enam buku Elang Nuswantara. Disaksikantak kurang dari 200 orang yang hadir. Di antaranya datang dari jauh seperti Malang, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Solo, Semarang, Belitung, Kuningan, Bandung, Tasikma-Elang Nuswantara-

BACA JUGA: Dedikasikan Buku untuk Laut, Desi Resdiyanti Tanam Bakau di Beltim

Tarian sebagai pengumpul atmosfer harapan kasih-Nya itu cocok dengan gambaran proses pasukan elang dalam melahirkan buku. “Jala adalah jaring. Tunda adalah tertunda. Maknanya tentang bagaimana menghilangkan segala kegagalan dan mewujudkan impian yang tertunda sekian lama,” terang Rati.

Ada momen berkesan yakni saat penyerahan tanda kasih kepada Kirana. Sesi itu bahkan sempat membuat hadirin sejenak terpaku diam karena ada tangis haru di panggung. ”Itu kejutan kami dari Elang Nuswantara untuk pengampu kami yang ’galak’,” terang Rati.

Tapi adegan penuh haru itu dinetralisir dengan penampilan genderang Perkusi Dol Madina yang ditabuh dengan rancak oleh delapan musisi Sofyan Corp. Seolah menggaungkan cinta kasih-Nya untuk semua hadirin. Seirama dengan gebukan yang penuh spirit.

Disusul penayangan video klip Lakaran Rahsa. Puisi karya Christine Mayavani yang dibawakan Kirana dengan backsound lagu berjudul sama. Puisi yang mengandung banyak diksi dari bahasa Sansekerta ini sebenarnya adaptasi lirik salah satu OST Novel Seruni Niskala karya Kirana dan Hedy Rahadian.

Sampai puncak acara tiba. Yakni peluncuran buku dan talkshow. Sebelum itu diputarkan video klip sejarah Elang Nuswantara yang digawangi Kirana, seorang writerpreneur dan produser film.

Dituturkan bagaimana awal kelahiran Elang Nuswantara pada 14 Maret 2022 sampai menghasilkan 11 buku berbasis kearifan lokal Nuswantara.


Para penulis Elang Nuswantara foto bersama Kirana Kejora, pendiri Elang Nuswantara dan pengampu kelas menulis, dengan buku mereka yang resmi diluncurkan pada 14 Oktober 2023. -Elang Nuswantara-

Video klip sinematik dengan backsound penuh spirit itu makin membuat semangat para penulis Elang Nuswantara yang datang dari berlatar belakang beragam.

BACA JUGA: Buku ”Sang Mistikus Kasih” Karya Elang Merah; Budaya dalam Prosa Indah

Ada gen Z, gen milenial, gen X sampai baby boomer. Para pasukan elang itu pun punya nama masing-masing. “Nama pasukan yang melahirkan buku itu sesuai dengan atmosfer kelas dan kelahirannya,” kata Kirana.

Menurut penulis dengan sejumlah novel best seller itu, dari sekian hal yang   menyatukan para Elang Nuswantara adalah semangat untuk nguri-nguri budaya. Juga sikap mengasihi Nuswantara dengan menyampaikan pesan-pesan leluhur melalui buku berkemasan filmis dan berkonsep writerpreneur.

“Kepada para pasukan elang ini saya anti-memuji. saya selalu camkan tentang jargon bahwa’perilaku nomor satu, karya nomor dua’. Itu benar adanya. Enam karya ini tak akan lahir jika mereka tak menjaga perilaku mereka sebagai penulis yang mencintai Nusawantara,” tandas Kirana. (*/Heti Palestina Yunani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: