Luka dan Keras Kepala di Balik Rumpun Kupu-Kupu Karya 12 Penulis Perempuan
Peluncuran Cerpen Rumpun Kupu-Kupu-Saffanah Indah Fitrizahrani-Harian Disway
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kertas-kertas ukuran A4 bergambar kupu-kupu aneka warna digantung berderet di area tengah auditorium Institut Francais Indonesia (IFI) Surabaya. Jumat sore itu, 12 Desember 2025, antologi cerpen Rumpun Kupu-Kupu diluncurkan di sana.
Tumpukan buku berwarna ungu menyambut siapa pun yang memasuki auditorium. Di panggung, layar menampilkan sampul buku yang ilustrasinya digarap Yoes Wibowo tersebut.
Tarian Bali Baris membuka acara peluncuran yang dilengkapi dengan talkshow tersebut. Tiga dari total 12 penulis yang namanya tercantum pada sampul buku hadir dalam seremoni tersebut.
Dalam sambutannya, Wina Bojonegoro mengatakan bahwa Rumpun Kupu-Kupu adalah karya yang didedikasikan untuk menyambut Hari Ibu.
BACA JUGA:30 Penulis Kenang Sosok Pahlawan Literasi dalam Buku A Tribute to Oei Hiem Hwie
BACA JUGA:Mengenang 100 Hari Wafatnya Oei Hiem Hwie, Ikohi Luncurkan Buku Marga Oei yang Murtad
"Lebih tepatnya Hari Perempuan jika merujuk pada sejarahnya. Perempuan itu tidak hanya ibu, peran Perempuan lebih dari sekadar biologis dan domestik," papar penulis Kupu-Kupu Merah Marun, salah satu cerpen dalam Rumpun Kupu-Kupu.
Menurut Wina, awalnya proyek menulis itu melibatkan dua puluh penulis. Namun, dalam prosesnya, hanya 12 yang berhasil menyelesaikan naskah.
Selain Wina, dua penulis lainnya hadir sore itu. Keduanya adalah Ni Komang Ariani dan Ninuk Retno Raras. Mereka masing-masing datang dari Tangerang Selatan dan Jogja.
Sedangkan, sembilan penulis lainnya yang tidak hadir adalah Ana Ratri Wahyuni, Anindita S. Thayf, Intan Andaru, Muna Masyari, Sasti Gotama, Titik Kartitiani, Vika Wisnu, Yetti A.KA, dan Yuliani Kumudaswari.
PARA PENULIS Rumpun Kupu-Kupu berfoto bersama para pendukung acara peluncuran di IFI Surabaya pada Jumat, 12 Desember 2025. -Saffanah Indah Fitrizahrani-Harian Disway
BACA JUGA:Bazar Buku dan Pameran Riset Ilmiah Semarakkan Dies Natalis ke-27 FIB UNAIR
BACA JUGA:Titimangsa Rilis Buku Antologi Naskah Monolog Di Tepi Sejarah, Hadirkan Happy Salma dan Ahda Imran
Wina yang adalah CEO Padmedia Publisher mengatakan bahwa misi di balik penulisan cerpen bersama itu adalah menunjukkan sisi kuat perempuan.
"Saya ingin menunjukkan eksistensi perempuan-perempuan yang mampu mengatasi semua persoalan dalam hidupnya dan akhirnya menjadi entitas seperti yang ada di dalam buku ini,” paparnya.
Pesan itu rupanya bisa ditangkap dengan baik oleh Don Aryadien yang sore itu bertugas sebagai penanggap buku. Ia mengaku merasakan aura kekuatan perempuan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: