Sambut Hari Kota Dunia, Pameran Lukisan Beyond Vision: Budaya Turut Membangun Kota
Potret lukisan karya Mas Rony dengan judul "Yang Tersisa 1" tentang gedung tua yang menjadi cagar budaya di Mojokerto-Nadia Aliya/HARIAN DISWAY-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Dalam rangka menyambut Hari Kota Dunia yang ke-26 pada 31 Oktober 2023, Urban Art Consortium menggelar Art Exhibition bertajuk Beyond Vision.
Ingin melampaui tujuan awal yang direncanakan. Itulah makna dari pameran lukisan Beyond Vision yang digelar mulai 28 Oktober hingga 12 November 2023.
Tema global Hari Kota Dunia selalu mengusung tagar yang sama. Yakni, Better Cities Better Lives. Harapannya, kota makin tumbuh lebih baik. Dengan demikian, tercipta kehidupan yang lebih baik pula. Detail harapan tertera dalam 17 Sustainable Development Goals (SDGs).
“Ada satu hal yang belum tersurat di dalam 17 SDGs, yaitu tentang bagaimana kita bisa mengimplementasikan budaya dalam membangun kota,” terang Ketua Pelaksana Retno Hastijanti.
Hasti mengemukakan pendapatnyi bahwa budaya juga turut berkontribusi dalam membangun kota. Bukan hanya pemerintah, seluruh stakeholder, mulai anak muda, orang tua, hingga budayawan pun, merupakan bagian dari pembangunan. Melihat seni dan budaya turut membesarkan nama Kota Surabaya.
Mempersembahkan 73 karya dari 30 perupa mulai golongan tua, muda, sampai ada pelukis yang menyandang disabilitas juga turut serta. Pameran itu difokuskan dalam tiga tema. Urban and Community, Urban and Envoirenment, Urband and Culture. Semuanya masih seputar kota.
BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan 2023: 38 Kabupaten/Kota Lengkap Kirim Lima Tim Andalan
Maman P.S., Ami Tri, Mas Rony, Choirotul Chasanah, Budi Bi, Oppie Zora, Kabul Teguh, Nanuk Bemu, Jeng Upik, Wahyudi, Joel, Willy Setyono, Cak Har, Zaenal, BinDaWaM, Ren Chaya, Iskandar, Jatmiko, Pandik, Ahmad Dzawil, Rehan Rafi Athallah, Slamer, Syukur, Andreanus Gunawan, Nur, Te Kamajaya, Nana Murti, Pingki Ayako, dan Ekotomo.
Karya merekalah yang akan bisa kita temui di Jalan Sonokembang No 02 Genteng, Surabaya. Tidak hanya dari Surabaya, asal 30 pelukis di atas pun beragam. Hampir meliputi Pulau Jawa dan Bali. Banyak warna dan cerita tentang kota yang akan kita jumpai di sana.
Menariknya, selain pameran, Urban Art Consortium juga menggelar acara yang masih berhubungan dengan budaya dan kota. Selama dua minggu akan ada beragam acara yang mengiringi pameran lukis mereka setiap harinya.
“Selama ini orang menganggap bahwa industri hanya bisa menghasilkan limbah, tetapi sebenarnya mereka juga turut membangun, akan ada talk show dari PT Petrokimia Gresik tentang pengelolaan kota nantinya,” ungkap Hasti.
Selain talk show, ada workshop, penampilan seni, kajian sejarah, kuliah bersama tentang kota, dan ada penayangan film dokumenter tentang Hari Pahlawan pada 9-11 November yang masih berhubungan dengan sejarah kota. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: