Strategi Pelestarian Karakter Abdi dalam Topeng Malangan

Strategi Pelestarian Karakter Abdi dalam Topeng Malangan

Topeng Malangan sebagai salah satu warisan budaya Jawa Timur sudah lama menjadi simbol kekayaan seni dan tradisi masyarakat Malang. --

HARIAN DISWAY - Topeng Malangan sebagai salah satu warisan budaya Jawa Timur sudah lama menjadi simbol kekayaan seni dan tradisi masyarakat Malang. Karakter-karakter utama seperti Raden Panji dan Dewi Sekartaji sering kali menjadi pusat perhatian dalam setiap pertunjukan atau diskusi mengenai kesenian ini.

Namun, di balik kemegahan karakter utama, ada sosok-sosok pendukung yang tak kalah penting, salah satunya adalah karakter abdi. Sayang, karakter abdi sering kali terabaikan dan kurang mendapat perhatian yang seimbang.

Padahal, keberadaan mereka memiliki peran yang signifikan dalam menyempurnakan cerita dan pesan moral yang ingin disampaikan melalui topeng Malangan. Lalu, bagaimana strategi yang bisa dilakukan untuk melestarikan karakter abdi agar tetap eksis dan tidak kalah penting dengan karakter utama?

BACA JUGA: Disbudpar Jatim Kenalkan Seni Topeng ke Generasi Muda

Abdi: Sosok Pembantu yang Terlupakan

Karakter abdi dalam topeng Malangan sering kali diposisikan sebagai figuran atau pembantu. Meskipun peran mereka terlihat sederhana yaitu sebagai pelayan/pembantu, sebenarnya karakter abdi memiliki nilai filosofis yang dalam.

Mereka merepresentasikan kesetiaan, kerendahan hati, dan pengabdian tanpa pamrih. Nilai-nilai ini seharusnya tidak dianggap remeh, karena justru menjadi cerminan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi sikap hormat dan pengabdian.

Namun, minimnya perhatian terhadap karakter abdi membuat mereka seolah-olah hanya menjadi pelengkap dalam pertunjukan. Padahal, jika digali lebih dalam, cerita-cerita tentang kehidupan abdi bisa menjadi sumber inspirasi yang menarik.

BACA JUGA: Drama Tari Topeng Kisah Sutasoma Kolaborasi Mahasiswa NUS Dan Seniman Bali Jadi Tonggak Persatuan Dua Negara

Misalnya, bagaimana seorang abdi menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, atau bagaimana mereka menghadapi dilema moral ketika harus memilih antara loyalitas kepada majikan dan suara hati mereka sendiri. Cerita-cerita semacam ini bisa menjadi bahan pertunjukan yang menarik dan mendidik.

Dikutip melalui sebuah penelitian berjudul Representasi Masyarakat Malang dalam Karakter Abdi Topeng Malangan pada 2023, salah satu karakter topeng abdi bernama Demang Mundu (seperti pada gambar di atas) memiliki raut wajah murung.
Salah satu karakter dalam kesenian topeng Malangan yang berparan sebagai abdi bernama Demang Mundu (bagian bawah). --Lilik Fatimah Azzahra

Selain itu, karakter tersebut menggunakan penutup kepala berwarna cokelat agak gelap. Warna rupa abdi tersebut yaitu pink/merah muda yang melambangkan kasih sayang.

BACA JUGA: Lebih Dekat dengan Seniman Tari Topeng I Nyoman Arjawa

Dengan memperkenalkan salah satu karakter abdi tersebut, masyarakat mampu mendapatkan pengetahuan terkait filosofi sederhana melalui warna rupa pada karakter abdi Topeng Malangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: