Disbudpar Jatim Kenalkan Seni Topeng ke Generasi Muda

Salah satu pemateri yang sedang memaparkan materinya di hadapan generasi muda di Surabaya terkait kesenian di Jatim, dilaksanakan di Gedung Cak Durasim Surabaya.-Disbudpar Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Jatim ingin mengenalkan budaya Seni Topeng kepada generasi muda. Targetnya, para generasi muda ini memahami kekayaan yang dimiliki Bumi Mojopahit.
Karena itu, UPT Laboratorium Pelatihan dan Pengembangan Kesenian, Disbudpar Jatim melaksanakan Seni Pertunjukan Topeng Panji, Topeng untuk Dunia Rara Tangis Rara Jiwa. Dilaksanakan di Gedung Kesenian Cak Durasim. Pertunjukan itu dilakukan karena terinspirasi dari cerita sejarah ksatria Kerajaan Jenggolo.
Kepala Disbudpar Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari ingin memberikan ruang bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan menjaga warisan budaya lokal. Karena itu, selain pertunjukan kesenian, dirangkaikan dengan seminar bertajuk: Semiloka: Mengenal Epos Panji, Kenapa Gengsi?.
Seminar itu diisi oleh dua pembicara. Mereka adalah Suroso dan Aris Setiawan, dosen dari Institut Seni Indonesia. Epos panji merupakan salah satu akar rumput kebudayaan di Jawa Timur. Juga karya sastra otentik dari Jawa Timur dan sudah berkembang sejak abad ke-12 masehi.
BACA JUGA:AHY: Penurunan Harga Tiket Pesawat Bisa Dongkrak Pariwisata Akhir Tahun
Kisah tersebut sudah menyebar hingga ke provinsi lain. Seperti Bali, Lombok, dan Sulawesi. Bahkan sampai di Thailand. “Kisah Panji dan Anggraeni ini apabila dibaca kembali akan memunculkan imajinasi-imajinasi terhadap kejayaan masa lalu,” kata Evy, Sabtu 8 Maret 2025.
“Tentu dengan beragam romantika yang terjadi. Selalu menyiratkan nilai-nilai yang esensial. Seperti, nilai edukatif, sejarah, keteladanan, kepahlawanan, kesetiaan, kearifan lokal, ekologi, politik dan juga moral,” tambahnya.
Pergelaran Topeng Panji yang bertajuk Rara Tangis Rara Jiwa ini berbeda dengan pergelaran romansa Panji pada umumnya. Pertunjukan yang di sutradarai oleh Lilik Subari itu dikemas menjadi sajian drama tari yang menarik, apik, kreatif, dan menggelitik.
BACA JUGA:Menteri Pariwisata dan KKP Puncaki Daftar Menteri Terkaya Versi LHKPN KPK
BACA JUGA:Disbudpar Jatim dan KIP Foundation Kawal Kemajuan 60 Desa Wisata di Kawasan Selingkar Wilis Madiun
“Pertunjukan ini diinisiasi sebagai bentuk apresiasi terhadap para penggiat dan pelaku budaya panji. Hal ini dilakukan sebagai bentuk spirit kemanusiaan dalam menghidupkan ekosistem budaya Panji di Jawa Timur,” ungkapnya.
Pertunjukan topeng panji ini juga merupakan upaya pemerintah untuk merevitalisasi dan mengaktivasi kesenian topeng yang kurang berkembang di Jawa Timur. Targetnya, nanti bisa terkenal sampai di kanca internasional.
Evy berharap, kegiatan itu dapat memunculkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan peninggalan sejarah dan budaya. Serta mendorong kelestarian budaya tradisional. Khususnya budaya di Jawa Timur. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: