Now and Then, Single Terakhir The Beatles dengan Sentuhan AI

Now and Then, Single Terakhir The Beatles dengan Sentuhan AI

Now and Then, lagu “final” Beatles yang menampilkan keseluruhan kreativitas keempat anggotanya telah dirilis. -People-

De-mixing tidak hanya dapat digunakan untuk menyesuaikan level elemen musik, tetapi juga dapat membuat isolasi atau penghapusan vokal dari sebuah lagu utuh. 

Proses itu dilakukan dengan membuka rekaman mono atau rekaman yang tidak memiliki multi-track penuh, sehingga operator dapat menyesuaikan keseimbangan dan level instrumen serta vokal dalam sebuah trek untuk membangun kembali, menyeimbangkan kembali, sekaligus me-remix rekaman tersebut. 

Mudahnya, demo mentah Now and Then ditinjau ulang, kemudian operator memisahkan vokal John dan instrumen piano yang dimainkannya. File vokal itu kemudian disatukan dengan instrumen-instrumen lainnya. 

Termasuk disatukan dengan penambahan aransemen string oleh McCartney, permainan drum Ringo serta pola permainan gitar George pada 1995, yang disempurnakan lagi oleh Lynn.

BACA JUGA: Yoko Ono Biang Perpecahan The Beatles, Begini Kata Paul McCartney

Keberadaan Now and Then sebenarnya bukan kejutan bagi para penggemar. Pada tahun 1997, McCartney mengatakan kepada majalah Q bahwa proyek pengerjaan kembali single itu tertunda karena Harrison tidak menyukainya.

“Judulnya tidak terlalu bagus, perlu sedikit pengerjaan ulang. Tapi baitnya indah dan ada John yang menyanyikannya,” katanya. “Tetapi George tidak menyukainya. The Beatles cukup demokratis. Jadi kami tidak melakukannya,” tambahnya.

Ketidaksukaan itu tentu karena teknologi saat itu belum memadai untuk "melepas" vokal John dan menyatukannya dengan instrumen baru.

Single tersebut akan ditampilkan dalam film dokumenter berdurasi 13 menit yang ditayangkan perdana pada Rabu, 1 November, kemudian diumumkan secara penuh pada tanggal 2 November. 

Pada 3 November, lagu itu akan dirilis sebagai single double A-side dengan single debut The Beatles tahun 1962, Love Me Do, yang menampilkan cover art karya Ed Ruscha. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: