Sekjend PDIP: Ada Alasan PDIP Beda Sikap ke Gibran dan Budiman Sudjatmiko

Sekjend PDIP: Ada Alasan PDIP Beda Sikap ke Gibran dan Budiman Sudjatmiko

Penjelasan Hasto Kristiyanto terkait sikap PDIP yang tak memecat Gibran Rakabuming Raka yang bertolak belakang dengan apa yang mereka lakukan kepada mantan kader PDIP Budiman Sudjatmiko. -@sekjenpdiperjuangan-

HARIAN DISWAY – PDI Perjuangan memberi penjelasan terkait tak memecat Gibran Rakabuming Raka. Padahal, Gibran saat ini sudah menjadi calon wakil presiden Prabowo.

Sikap PDIP yang tak memecat Gibran ini memang bertolak belakang dengan apa yang mereka lakukan kepada mantan kader PDIP Budiman Sudjatmiko.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Budiman dipecat karena telah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo untuk pemilihan presiden 2024 nantinya.

BACA JUGA: Pemecatan Budiman Sudjatmiko dari PDIP Tinggal Hitungan Jam

“Mas Gibran masih pamit. Tapi Pak Budiman malah enggak pernah pamit saat itu,” jelas Hasto Kristiyanto selaku sekretaris jenderal (sekjen) PDIP di Mataram, NBT, Minggu, 5 November 2023.

Hasto menyebutkan kasus Budiman dan Gibran punya konteks berbeda. Menurutnya, Gibran sebelumnya pamit secara langsung kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Sedangkan, Budiman tidak menyampaikan pamit kepada partai.

Hasto mengakui bahwa pamitan Gibran kepada Puan Maharani menjadi bentuk jawaban untuk mengundurkan diri dari PDIP.

Maka dari itu, PDIP merasa tidak perlu memecat Gibran. “Sudah jelas maksudnya apa. Mas Gibran pamit itu bentuk pengunduran diri,” tegas Hasto.

PDIP telah memecat Budiman beberapa waktu yang lalu. Hal tersebut dilakukan PDIP karena Budiman sekaligus aktivis 1998 ini secara terang-terangan mendukung Prabowo untuk pemilihan presiden 2024.

Surat pemecatan Budiman ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan sekjen PDIP.

Anda sudah tahu bahwa Budiman resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo-Gibran. Ia sepakat dan menyetujui untuk mendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden 2024.

Deklarasi dukungan dari Budiman ini berlangsung pada acara di Bersatu atau Prabu di Semarang pada beberapa waktu yang lalu.

Langkah yang dilakukan Budiman ini menuai banyak kritikan dari pihak PDIP. Padahal PDIP saat itu sudah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk pemilihan presiden 2024.

Waktu itu Hasto menegaskan akan melakukan keputusan hukuman secepatnya kepada Budiman. Hasto berpendapat bahwa hanya ada dua pilihan untuk Budiman yaitu dipecat atau mundur dari PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: