Tiongkok Lakukan Konservasi Macan Tutul Salju, Hasilnya Signifikan
Tiongkok lakukan konservasi macan tutul salju, hasilnya signifikan. Macan tutul salju, satwa dilindungi yang terancam [email protected]
Juru bicara Biro Pengelolaan Taman Nasional Panda Raksasa menyebut bahwa rekaman tersebut menunjukkan bahwa populasi macan tutul salju di wilayah dataran tinggi Wolong mungkin memiliki kepadatan lebih tinggi dari rata-rata.
BACA JUGA:Pengiriman Satwa Ilegal Digagalkan Lanal Banjarmasin
Hal itu membuktikan bahwa di kawasan sekitar macan tutul terdapat sumber makanan yang melimpah, populasi yang sehat, kondisi kehidupan yang baik, dan kepadatan wilayah yang tinggi.
Proyek konservasi memberikan kesempatan kerja bagi penduduk setempat, yang dapat menjadi pengelola cagar alam, peneliti, penjaga hutan, pemandu dan pendidik dalam pemantauan satwa liar, konservasi dan pendidikan alam.
Pada tahun 2011, Pusat Konservasi Shan Shui dan Universitas Peking bermitra untuk memulai upaya konservasi di Yunta, sebuah desa di kota Yushu di Qinghai.
Tiongkok lakukan konservasi macan tutul salju, hasilnya signifikan. Macan tutul salju, satwa terancam punah yang sedang dalam program konservasi.-@marimolovesl-Instagram
Pada tahun 2013, proyek tersebut, yang awalnya berfokus pada pemantauan populasi bharal atau hewan asli daerah tersebut, diperluas hingga mencakup konservasi macan tutul salju.
Sebuah tim yang terdiri dari 14 penggembala berdedikasi dari Yunta, membentuk tim pemantau macan tutul salju, dan semua anggotanya dilengkapi dengan kamera inframerah dan dilatih dalam operasi lapangan.
Tahun lalu, pemantauan bersama oleh para penggembala dan peneliti mengungkapkan bahwa rata-rata 12 hingga 16 macan tutul salju dewasa menghuni wilayah tersebut setiap tahunnya.
NFGA menyebut bahwa macan tutul salju terus menghadapi ancaman terhadap kelangsungan hidup mereka karena fragmentasi habitat mereka dan degradasi vegetasi. Itu disebabkan aktivitas manusia yang terus terjadi di tepi wilayah distribusi mereka.
BACA JUGA: Kegiatan Johnny Depp Setelah Menang: Mengunjungi Pusat Penyelamatan Satwa
Akibatnya, populasi mangsa macan tutul salju menurun, dan turun pula populasi hewan itu karena mangsanya semakin sedikit.
Praktik pengelolaan, seperti memagari area penggembalaan, dapat mempengaruhi pola pergerakan normal macan tutul salju dan mangsanya, juga mengakibatkan populasi menjadi terisolasi di wilayah tertentu.
Semoga macan tutul salju tidak punah, dan Indonesia seharusnya bisa mencontoh langkah-langkah Tiongkok terkait upaya konservasi hewan-hewan langkanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: