Tiongkok Lakukan Konservasi Macan Tutul Salju, Hasilnya Signifikan

Tiongkok Lakukan Konservasi Macan Tutul Salju, Hasilnya Signifikan

Tiongkok lakukan konservasi macan tutul salju, hasilnya signifikan. Macan tutul salju, satwa dilindungi yang terancam [email protected]

HARIAN DISWAY - Upaya Tiongkok untuk konservasi macan tutul salju membuahkan hasil yang signifikan. Itu dibuktikan dengan adanya berbagai dokumentasi terkait aktivitas hewan tersebut.

Namun, tantangan dalam rangka konservasi itu tetap ada. Seperti fragmentasi habitat, degradasi vegetasi, dan penurunan populasi mangsa.

Daerah sebaran inti macan tutul salju masih mempertahankan kondisi alaminya pada tingkat yang tinggi, berkat perlindungan yang disediakan oleh taman nasional dan cagar alam.

BACA JUGA: WWF: Populasi Satwa Dunia Anjlok 69 Persen

Data itu diperoleh dari Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional Tiongkok. Pada 1989, macan tutul salju terdaftar sebagai spesies satwa liar nasional kelas satu yang dilindungi.

Lebih dari 30 cagar alam dan lebih dari 70 stasiun pengelolaan konservasi akar rumput telah didirikan di kawasan kegiatan, mencakup lebih dari separuh habitat hewan secara nasional, seperti dilansir NFGA.

Di antara lima taman nasional pertama di Tiongkok, Taman Nasional Tiga Sumber Sungai, di provinsi Qinghai, dan Taman Nasional Panda Raksasa, yang terletak di provinsi Sichuan, Gansu, dan Shaanxi, merupakan habitat utama bagi hewan itu.


Tiongkok lakukan konservasi macan tutul salju, hasilnya signifikan. Detail tentang macan tutul salju yang salah satu habitatnya ada di Tiongkok. -National Forrestry and Grassland Administration-chinadaily.com.cn

Macan tutul salju diklasifikasikan sebagai hewan yang rentan atau terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.

Dalam beberapa tahun terakhir, departemen kehutanan dan padang rumput serta LSM, seperti Eco-Bridge Continental dan Pusat Konservasi Shan Shui, telah melakukan proyek pemantauan dan investigasi jangka panjang terhadap macan tutul salju dan habitatnya.

BACA JUGA:Pengungkapan Penyelundupan Satwa Tidak Transparan

Tahun lalu, ECB menggunakan pelacakan satelit pertama kalinya di Tiongkok untuk menunjukkan wilayah jelajah hewan tersebut di Area Percontohan Taman Nasional Pegunungan Qilian.

Pada tahun 2019, biro pengelolaan Cagar Alam Nasional Wolong di Sichuan merilis rekaman kamera inframerah dari tahun 2018.

Rekaman tersebut menunjukkan aktivitas macan tutul salju betina dan ketiga anaknya, serta memberikan wawasan tentang keterampilan bertahan hidup mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: