Survei ICRC: Prabowo-Gibran 37,3%, Ganjar-Mahfud 33,5%, Anies-Imin 24,1%
Tiga capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.--
JAKARTA, HARIAN DISWAY – Setelah Lembaga Survey Indonesia (LSI) Denny JA merilis melejitnya elektabilitas Prabowo-Gibran, hal yang sama juga dirilis Lembaga survei Ide Cipta Research dan Consulting (ICRC). Lembaga ini juga menggelar survei elektabilitas terkini para capres dan cawapres dalam Pemilu 2024.
Hasilnya, pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas tertinggi. Survei digelar pada 12-16 November 2023 dengan melibatkan 1.230 responden. Para responden dipilih melalui startified random sampling.
Metode survei dilakukan dengan wawancara via telepon oleh pewawancara terlatih. Adapun margin of error survei sebesar 2,79% dengan tingkat kepercayaan 95%.
"Hasil survei yang dilakukan menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran masih unggul, disusul oleh Ganjar-Mahfud, dan pasangan Anies-Imin," ujar Direktur Eksekutif ICRC, Hadi Suprapto Rusli dalam paparannya, di Hotel Sopyan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2023.
BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo-Gibran Tetap Meroket Walau Dihujar Gegara Putusan MK
BACA JUGA:TKN Prabowo-Gibran Yakin Susi Pudjiastuti Segera Merapat
Berikut hasil lengkap elektabilitas ketiga pasangan capres-cawapres: Prabowo-Gibran 37,3%, anjar-Mahfud 33,5%, dan Anies-Cak Imin 24,1%. Responden yang tidak menjawab atau menjawab tidak tahu sebesar 5,1%
Hadi memprediksi jika Pilpres 2024 akan digelar dua putaran. Hal itu, kata dia, lantaran tidak adanya pasangan calon yang angka surveinya melebihi 50%+1.
Selain itu, Hadi mengatakan serangan massif dari kubu Ganjar kepada pemerintahan Jokowi mengakibatkan turunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud. Dia mengatakan jika kritik itu terus berlangsung, dapat menurunkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.
"Jika tingkat kepuasan public terhadap Jokowi di bawah 60%. Maka yang akan diuntungkan adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sehingga pasangan Anies-Muhaimin akan mengalami kenaikan tingkat elektabilitasnya," paparnya.
"Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sulit untuk mendapatkan efek electoral dari masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi. Karena saat ini public mengetahuinya bahwa partai-partai yang berkoalisi dipasangan Ganjar-Mahfud masih berada di Kabinet Jokowi-Ma'ruf," sambungnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: