Simak 4 Misi Gerakan Julid Fi Sabilillah Mulai dari Komentar Ditutup hingga Peretasan Akun

Simak 4 Misi Gerakan Julid Fi Sabilillah Mulai dari Komentar Ditutup hingga Peretasan Akun

Pengumuman teknis pelaksanaan Julid Fi Sabilillah oleh Brigade Hassan bin Tsabit yang diumumkan oleh Erlangga Greschinov pada Jumat 24 November 2023. -X (Twitter) @Greschinov-

HARIAN DISWAY - Serangan Julid Fi Sabilillah terhadap akun personil tentara maupun polisi Israel (IDF) targetkan empat goal utama dalam setiap aksinya. 

Istilah Julid Fi Sabilillah sendiri merebak setelah akun @Greschinov yang diketahui beberapa waktu terakhir ini rutin beri dukungan terhadap Palestina melalui serangan mental media sosial yang terafiliasi dengan Israel. 

Akun tersebut membeberkan beberapa aturan untuk menyerang mental Israel agar tetap sesuai norma yang berlaku dan tidak melenceng dari tujuan utama gerakan tersebut. 

BACA JUGA:Gerakan Julid Fi Sabilillah Trending di Twitter, Apa Artinya?

BACA JUGA:Nama Mahmoud Darwish Kembali Viral, Penyair Palestina dan Kisah Cintanya dengan Agen Intelijen Mossad Israel

Gerakan Julid Fi Sabilillah memiliki visi dan misi untuk melemahkan psikologis Israel, menghancurkan propaganda Zionis, dan menguatkan dukungan kepada Palestina di seluruh sosial media. 

Mereka menarget polisi Israel, militer Israel, warga Israel bahkan seluruh akun yang anti Palestina dan berbau pro-Israel. 

Dalam peraturan tersebut terdapat dua strategi utama yang digunakan yaitu persuasif dan trolling. Dimana persuasif sendiri berhubungan dengan penyerangan masif yang berbasis pada pembeberan fakta sebenarnya tentang Palestina. Sedangkan trolling sendiri berhubungan dengan serangan ekstrim seperti menghujat, mereport sebuah akun bersama-sama, hingga meretas akun tersebut.

BACA JUGA:Netizen Julid Fi Sabilillah Bersatu Merujak Mental Tentara Israel, Kini Gandeng Tentera Bawang Malaysia

BACA JUGA:Pasukan Israel Tangkap Direktur RS Al-Shifa, Hamas Tuding WHO dan Palang Merah Tak Mampu Lindungi Tenaga Medis

Serangan tersebut dianggap berhasil setelah memenuhi salah satu dari empat misi ini yaitu: 

  1. Akun tersebut sampai menutup kolom komentar mereka.
  2. Akun tersebut di privasi 
  3. Akun tersebut hilang
  4. Akun tersebut diretas 

Hal tersebut juga dijelaskan secara gamblang oleh pemilik akun @Greschinov melalui twitternya. Ia mengatakan bahwa serangan tersebut ditujukkan khusus bagi akun pendukung Israel yang terang-terangan pro-Israel dan juga hobi pamer di media sosial pribadi mereka. 

"Setiap tentara Israel yang kedapatan pamer di medsos dalam perang ini, kalian cuma dihadapkan pada 4 opsi: tutup komentar, private account, akun hilang, atau akun dihack," jelas @Greschinov.

Dalam setiap serangannya tersebut netizen juga sangat dianjurkan untuk tidak mengusung topik lain yang rentan seperti yang berbau Holocaust, NAZI, Hitler dan semacamnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: